Friday, September 13, 2013

Cara Menentukan / Menghitung Massa Atom Relatif : KIMIA

Cara Menghitung Massa Atom Relatif Unsur, Rumus Kimia.

Massa Atom relatif adalah perbandingan relatif massa atom unsurtertentu terhadap massa atom unsur lainnya. Satuan Massa Atomdisingkat sma.


Atom memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tidak mungkin untuk menimbang massanya secara langsung. Sampai saat ini, belum ada timbangan yang dapat mengukurnya. Pada awalnya, massa atom relatif dibandingkan terhadap atom hidrogen. Akan tetapi, pada 1961 IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) telah menentukan standar baru dalam penentuan massa atom relatif, yaitu atom karbon-12. Satuan massa atom suatu unsur ditentukan dengan cara membandingkannya dengan 1/12 massa atom karbon dengan nomor massa = 12 (126C).

This is the rendered form of the equation. You can not edit this directly. Right click will give you the option to save the image, and in most browsers you can drag the image onto your desktop or another program.

Satuan untuk massa relatif unsur adalah sma (satuan massa atom)


1 sma = 1/12 × massa atom 126C


Massa satu atom 126C = 1,993 × 10–23 g. Jadi, 1 sma = 1/12 × 1,993 × 10–23 = 1,66 × 10–24 g.


Massa atom suatu unsur yang dibandingkan dengan 1/12 massa atom 126C merupakan massa atom rata-rata dari isotop-isotop yang dimiliki unsur tersebut. Mengapa demikian? Anda telah mengetahui yang dimaksud dengan isotop. Informasi mengenai adanya isotop inilah yang dijadikan acuan oleh para ilmuwan untuk menentukan massa atom relatif. Oleh karena suatu unsur dapat tersusun atas beberapa atom yang memiliki nomor massa yang sama, maka massa unsur ditentukan dengan cara mengambil rata-rata dari massa atom setiap isotop.


Massa atom rata-rata = (% kelimpahan isotop A × massa isotop A + % kelimpahan isotop B × massa isotop B) dibagi massa isotop A + massa isotop B


This is the rendered form of the equation. You can not edit this directly. Right click will give you the option to save the image, and in most browsers you can drag the image onto your desktop or another program.


Anda sekarang sudah mengetahui Cara Menentukan Massa Atom Relatif Unsur. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.


Referensi :


Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.



Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/cara-menentukan-menghitung-massa-atom-relatif-unsur-ar-rumus-kimia.html#ixzz2elZiPbiu

Thursday, September 12, 2013

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 13


فصل

فيما يجلب الرزق وفيما يمنع

وما يزيد فى العمر وما ينقص

FASAL XIII

HAL-HAL YANG MENDATANGKAN RIZKI DAN MENJAUHKAN DAN YANG MEMPERPANJANG USIA SERTA YANG MEMOTONG

    Saran Extern Untuk Belajar

ثم لابد لطالب العلم من القوة ومعرفة ما يزيد فيه وما يزيد فى العمر والصحة ليتفرغ فى طلب العلم، وفى كل ذلك صنفوا كتبا، فأوردت بعضها هنا على سبيل الإختصار.

Kemudian dari pada itu, sudah semestinya pelajar butuh makanan. Dengan demikian, perlulah mengetahui hal-hal apa yang dapat mendatangkannya secara lebih banyak, mengetahui hal-hal yang menyebabkan panjang usia dan badan sehat. Agar dengan begitu, bisa mempertahankan konsentrasi belajarnya. Untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut, telah banyak para ulama’ yang menyusun kitabnya. Disini hanya akan kami kemukakan dengan singkat saja.

    Pendatang Rizki

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يرد القدر إلا بالدعاء، ولا يزيد فى العمر إلا البر، فإن الرجل ليحرم من الرزق بذنب يصيبه.     ثبت بهذا الحديث أن إرتكاب الذنب سبب حرمان الرزق خصوصا الكذب فإنه يورث الفقر, وقد ورد فيه حديث خاص

Rasulullah saw bersabda : ‘Hanyalah do’a yang merubah taqdir, dan hanyalah kebaktian yang bisa menambah usia. Dan sesungguhnya lantaran perbuatan dosanya, rizki seseorang menjadi tertutup. Terutama berbuat dusta adalah mendatangkan kefakiran, sebagaimana dalam hadist lain, secara khusus telah dikemukakan.

وكذا نوم الصبحة يمنع الرزق, وكثرة النوم تورث الفقر, وفقر العلم أيضا. قال القائل شعرا:

سرور الناس فى لبس اللباس     وجمع العلم فـى ترك النعاس

وقال:        أليس مــــــن الحزن أن لياليا     تمر بلا نفع وتخسر من عمر

وقال أيضا:    قـــــم الليل يا هذا لعلك ترشد     إلى كم تنام الليل والعمر ينفد

Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta. Dan juga kemelaratan ilmu. Penyair berkata:

    Kebahagian hati terletak pada memakai sandangan

Tidak mengantuk, jadi kuncinya ilmu terkumpulkan

    Bukankah kerugian, jikalau telah bermalam-malaman

Tanpa manfaat umur berjalan

    Jagalah di malam hari, mungkin di sini tiba petunjukmu

Berapa malam engkau tidur melulu

Sedang umurmu ikut berlalu

والنوم عريانا, والبول عرينا، والأكل جنبا, والأكل متكئا على جنب, والتهاون بسقوط المائدة, وحرق قشر البصل والثوم, وكنس البيت فى الليل بالمنديل, وترك القمامة فى البيت, والمشي قدام المشايخ, ونداء الوالدين باسمهما, والخلال بكل خشبة, وغسل اليدين بالطين والتراب, والجلوس على العتبة, والاتكاء على أحد زوجي الباب, والتوضؤ فى المبرز, وخياطة الثوب على بدنه, وتجفيف الوجه بالثوب, وترك العنكبوت فى البيت, والتهاون فى الصلاة, وإسراع الخروج من المسجد بعد صلاة الفجر, والإبتكار بالذهاب إلى السوق, والابطاء فى الرجوع منه, وشراء كسرات الخبز من الفقراء, والسؤال, ودعاء الشر على الوالد, وترك تخمير الأوانى وإطفاء السراج بالنفس:     كل ذلك يورث الفقر, عرف ذلك بالآثار

Tidur dengan telanjang, kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub atau sambil bertelekan, membiarkan sisa makanan berserakan, membakar kulit berambang atau dasun, menyapu lantai dengan kain, atau di waktu malam, Membiarkan sampah berserakan mengotori rumah, lewat di depan pini sepuh, Memanggil orang tua tanpa gelar (seperti pak, mas, dan sebagainya.) membersihkan sela gigi dengan benda kasar, melumurkan debu atau debu pada tangan, duduk di beranda pintu, bersandar pada daun pintu, berwudhu di tempat orang istirahat, menjahit pakaian yang sedang di pakai, menyeka muka dengan kain, membiarkan sarang lebah berada dirumah, meringankan shalat, bergegas keluar masjid setelah shalat Shubuh, pergi ke pasar pagi-pagi, membeli makanan dari peminta-minta, mendo’akan buruk kepada anak, membiarkan wadah tidak tertutupi, mematikan lampu dengan meniup, kesemuanya itu dapat mendatangkan kepakiran sebagaimana yang diterangkan dalam atsar.

وكذا الكتابة بالقلم المعقود، والامتشاط بالمشط المنكسر، وترك الدعاء للوالدين، والتعمم قاعدا، والتسرول قائما، والبخل والتقتير، والإسراف، والكسل والتوانى والتهاؤن فى الأمور. وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: استنزلوا الرزق بالصدقة

Dan Lagi : Menulis dengan pena rusak, menyisir dengan sisir yang rusak, tidak mau mendo’akan bagus kepada orang tua, memakai serban sambil berdiri, memakai celana sambil duduk, kikir, terlalu hemat, atau berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta, bermalasan dan menunda atau menyepelekan suatu urusan semuanya membuat fakir seseorang. Rasulullah saw bersabda : “Himbaulah datangnya rizki dengan cara bersedekah.”

والبكور مبارك يزيد فى جميع النعم خصوصا فى الرزق.    وحسن الحظ من مفاتيح الرزق وبسط الوجه وطيب الكلام يزيد فى الحفظ والرزق. وعن الحسن بن على: كنس الفناء وغسل الإناء مجلبة للغنى.

Bangun pagi-pagi itu di berkahi dan membawa berbagai macam kenikmatan, khususnya rizki. Bisa menulis bagus itu adalah pintu rizki. Air muka berseri dan tutur kata manis akan menambah banyak rizki. Disebut dari Al-Hasan bin Ali ra.: “Menyapu lantai dan mencuci wadah, menjadi sumber kekayaan”.

وأقوى الأسباب الجاذبة للرزق إقامة الصلاة بالتعظيم والخشوع، وتعديل الأركان وسائر واجباتها وسننها وآدابها، وصلاة الضحى فى ذلك معروفة، وقراءة سورة الواقعة خصوصا فى الليل وقت النوم، وقراءة الملك، والمزمل، والليل إذا يغشى وألم نشرح لك، وحضور المسجد قبل الأذان، والمداومة على الطهارة، وأداء سنة الفجر والوتر فى البيت. وأن لا يتكلم بكلام الدنيا بعد الوتر

Penyebab terkuat untuk memperoleh rizki adalah melakukan shalat dengan rasa ta’dzim, khusu, dengan menyempurnakan segala rukun, wajib, sunah dan adabnya. Demikian pula melakukan shalat dhuha, seperti yang telah dikenal. Juga membaca surat waqi’ah, khususnya di malam hari sewaktu orang tertidur; membaca surat Al-Mulk, Al-Muzammil, Al-lail dan Al-insyirah; telah datang di mesjid sebelum dikumandangkan adzan; selalu suci; melakukan shalat sunat sebelum shubuh; dan melakukan shalat witir di rumah, lalu jangan berbicara urusan dunia sesudahnya dilakukan.

ولا يكثر مجالسة النساء إلا عند الحاجة

Termasuk penyebabnya lagi, yaitu jangan terlampau banyak bergaul dengan wanita, kecuali bila ada keperluan yang baik.

وأن لا يتكلم بكلام لغو. وقيل: من اشتغل بما لا يعنيه فاته ما يعنيه. قال بزرجمهر: إذا رأيت الرجل يكثر الكلام فاستيقن بجنونه.

Jangan pula omong kosong yang tidak berguna untuk agama dan dunianya. Ada dikatakan : “siapa yang tersibukkan oleh perbuatan yang tanpa guna bagi dirinya.” Maka yang semestinya akan berguna menjadi terlewat darinya. “Bazarjamhar berkata: “Bila melihat orang yang banyak bicara, percayalah ia telah gila.”

وقال على رضى الله عنه: إذا تم العقل نقص الكلام.

قال المصنف رحمه الله : واتفق لى فى هذا المعنى شعرا:

إذا تم عقل المرء قل كلامـــه    وأيقن بحمق المرء إن كان مكثرا

النطق زين والسكوت سلامة    فإذا نطقت فلا تكون مكــــــــــثرا

ما ندمت على سكوت مــــرة    ولقد ندمت على الكلام مــــــرارا

Ali ra telah berkata : “Bila telah sempurna akal pikiran, maka menguranglah ucapan.” Pengarang kitab berkata : kugubah syi’ir yang bersesuaian dengan ma’na perkataan itu:

    Jikalau orang berakal sempurna, sedikitkan bicara

Bila seorang banyak bicara

Dialah tolol yakini dia

Lain orang berkata :

    Bicara adalah hiasan, diam itu keselamatan

Bila kamu berbicara, makanya jangan berlebihan

    lantaran diam, engkau menyesal, tapi sekali

karena omong, kamupun menyesal berkali-kali

وأما ما يزيد فى الرزق:    أن يقول كل يوم بعد انشقاق الفجر إلى وقت الصلاة: سبحان الله العظيم وبحمده، سبحان الله العظيم وبحمده، وأستغفر الله العظيم وأتوب إليه مائة مرة، وأن يقول: لا إله إلا الله الملك الحق المبين كل يوم صباحا ومساء مائة مرة.

Diantara perbuatan yang menambah rizki lagi, adalah membaca do’a di waktu antar terbit fajar hingga masuk waktu shalat. Do’anya yaitu : Subhannallahil wabihamdihi astagfirullahu wa atubu ilaihi.

Artinya : (Maha Suci Allah Maha Agung, Maha Suci Allah dan dengan pujin-Nya, kumohon ampunan dan bertobat kepada-Nya) berulang 100 kali.

وأن يقول بعد صلاة الفجر كل يوم: الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا الله، ثلاثا وثلاثين مرة، وبعد صلاة المغرب أيضا، ويستغفر الله تعالى سبعين مرة بعد صلاة الفجر، ويكثر من قول: لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم، والصلاة على النبى صلى الله عليه وسلم

Setiap pagi dan petang membaca do’a : Laillaha illallahul malikul haqqul mubin. (Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Benar dan Maha Jelas) berulang 100 kali; tiap-tiap sesudah pajar dan magrib berdo’a : Al-Hamdulillahi wasubhanallohi wala ilaha illallah. (Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah dan tiada tuhan selain Allah) berulang 33 kali. sesudah shalat shubuh membaca istigfar 70 kali; memperbanyak ucapan : Lahaula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’dzim (Tiada daya dan kekuatan melainkan dari pertolongan Allah yang Mha Mulya Lagi Maha Agung) beserta shalawat Nabi saw.

ويقول يوم الجمعة سبعين مرة : اللهم أغننى بحلالك عن حرامك واكفنى بفضلك عمن سواك.

ويقول هذا الثناء كل يوم وليلة : أنت الله العزيز الحكيم, أنت الله الملك القدوس, أنت الله الحكيم الكريم, انت الله خالق الخير والشر, أنت الله خالق الجنة والنار, أنت الله عالم الغيب والشهادة, أنت الله عالم السروأخفى, أنت الله الكبير المتعال, أنت الله خالق كل شيئ واليه يعود كل شيئ, أنت الله ديان يوم الدين, لم تزل ولا تزال, أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد, لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد, أنت الملك القدوس السلام المؤمن المهيمن العزيز الجبار المتكبرلا إله إلا أنت الخالق البارئ المصور له الأسماء الحسنى يسبح له ما فى السموات والأرض وهو العزيز الحكيم.

Di hari jum’at membaca : Allahumma agnini bihalalika a’nharomika wakfini bifadlika a’man siwaka (Ya Allah cukupkan aku dengan yang halal dari yang haram, cukupilah aku dengan anugrahmu daripada selain Kamu) berulang 70 kali; setiap siang dan malam, membaca pujian : Antallahul a’jijul hakim antallahul malikul kuddusu antallahu halimul karimu antllahu kholikul khoiri wa syarri antallahu kholikul jannati wan nari a’limul ghoibi wasyahadati a’limus syirri wa akhfa antallahul khabirul muta’alu antallahu kholiku khulli syai’in wailaihi yau’du kulli syai’in antallahu dayyanu yaumiddinni lam tajal wala tajalu antallahu lailla hailla anta antallahul ahadhus shamadu lam yalid walam yulad walam yakul lahu khufuwan ahad antallahu laillaha illa antar rohmanur rohimu antallahu laillaha illa antal khilikul bari’ul mushowwiru lahul asma’ul khusna yusabbihu lahu ma pissamawati wal ardhi wahuwal a’jijul hakim. (Engkaulah Allah Yang Maha Mulya dan lagi Maha Bijaksana).

    Penambah Usia

وأما ما يزيد في العمر: البر, وترك الأذى, وتوقير الشيوح, وصلة الرحم, وأن يقول حين يصبح ويمسى كل يوم ثلاث مرات : سبحان الله ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش. ولا إله إلا الله ملء الميزان, ومنتهى العلم وزنة العرش. والله أكبر, ملء الميزان, ومنتهى العلم, ومبلغ الرضا, وزنة العرش

Diantara sebab usia menjadi panjang, ialah berbuat bakti, menyingkiri perbuatan yang menyakitkan orang lain, menghormati sesepuh dan bersilatu rahmi. Demikian pula, di setiap pagi dan sore selalu membaca : Subhanallahi milal mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wala illaha illallahu mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi wallahu akbar mil’al mijani wamuntahal ilmi wamablaghar ridha wajinatal arsyi. (Maha suci Allah dengan sepenuh mijan sejauh ilmu sejauh ridha setimbang arasy, tiada tuhan selain Allah dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ilmu setimbang arasy, dan Allah Maha Agung dengan sepenuh mizan sejumlah ilmu sejauh ridha setimbang arasy berulang 3 kali)

وأن يتحرز عن قطع الأشجار الرطبة إلا عند الضرورة, وإسباغ الوضوء والصلاة بالتعظيم, والقرآن بين الحج والعمرة, وحفظ الصحة

Disamping itu, hendaknya jangan menebang pepohonan yang masih hidup kecuali atas terpaksa, melakukan wudlu dengan sempurna, melakukan shalat dengan ta’dhim, haji qiran dan memelihara kesehatan.

    Kesehatan Badan

ولا بد أن يتعلم شيئا من الطب, ويتبرك بالآثار الواردة فى الطب التى جمعها الإمام أبو العباس المستغفري في كتابه المسمى : بطب النبى عليه السلام, يجده من يطلبه (فهو كتاب مشهور)

Tiada boleh tidak, seseorang harus tahu sebagian ilmu kesehatan, dan mengambil berkah dari beberapa atsar mengenai kesehatan. Hal ini sebagaimana terhimpun dalam buku Syaikhul Imam Abul Abbas Al-Mustaghfiri yang berjudul “Thibin Nabi Saw.” Buku ini bisa ditemukan oleh orang yang mau mencarinya.
]والحمد لله على التمام, وصلى الله على سيدنا محمد أفضل

الرسل الكرام, وآله وصحبه الأئمة الاعلام, على

ممر الدهور وتعاقب الأيام, آمين. [

Segal puji bagi Allah, Shalawat dan Salam semoga melimpah kepada baginda Muhammad, Rasul paling utama lagi Mulia.

TAMAT

التعريف بالمؤلف

برهان الإسلام الزرنوجى

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 12


فصل

فيما يورث الحفظ وفيما يورث النسيان

FASAL XII

HAL-HAL YANG MEMBUAT HAFAL DAN MUDAH LUPA

    Beberapa Sebab Kuat Hafalan

وأقوى أسباب الحفظ: الجد والمواظبة، وتقليل الغذاء، وصلاة الليل، وقراءة القرآن من أسباب الحفظ.

قيل: ليس شيئ أزيد للحفظ من قراءة القرأن نظرا، والقراءة نظرا أفضل لقوله عليه الصلاة والسلام: أعظم أعمال أمتى قراءة القرآن نظرا

Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas, mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan : “Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak. “Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi saw : “Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ورأى شداد بن حكيم بعض إخوانه فى المنام، فقال لأخيه: أى شيئ وجدته أنفع؟ قراءة القرآن نظرا.

Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”

ويقول عند رفع الكتاب: بسم الله وسبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، والله اكبر، لا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم العزيز العليم، عدد كل حرف كتب ويكتب أبد الآبدين ودهر الداهرين. ويقول بعد كل مكتوبة : آمنت بالله الواحد الأحد الحق، وحده لا شريك له، وكفرت بما سواه

Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku berdo’a: Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil a’zhimil a’jijil a’limi a’dada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina.

Artinya : (Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segal puji milik Allah dan tiad tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Mah Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa). Dan setiap selesai menulis berdo’a : Amantu billahil wahidi wahdahu lasyarika lahu wakapartu bima siwahu.

Artinya: (Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya.)

ويكثر الصلاة على النبى عليه السلام فإن ذكره رحمة للعالمين. [قال الشافعى رضى الله عنه:]

شكوت إلى وكيع سوء حفظى        [فأرشدنى] إلى ترك المعاصى

فإن الحفظ فضل مــــــــن الله        وفضل الله لا يعطى لعاصـــــى

Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi saw. Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :

    Aku laporkan kepada ki Waki’; hafalanku lemah

Ia menunjuki, agar kutinggal laku maksiat

    Hafalan itu, sebagai anugrah dari sisi Tuhan

Orang yang maksiat tak diberi anugrah dari Tuhan

والسواك وشرب العسل وأكل الكندر مع السكر وأكل إحدى وعشرين زبيبة حمراء كل يوم على الريق يورث الحفظ ويشفى من كثير من الأمراض والأسقام، وكل ما يقلل البلغم والرطوبات يزيد فى الحفظ، وكل ما يزيد فى البلغم يورث النسيان.

Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.

    Penyebab Lupa

وأما ما يورث النسيان فهو: المعاصى وكثرة الذنوب والهموم والأحزان فى أمور الدنيا، وكثرة الإشتغال والعلائق، وقد ذكرنا أنه لا ينبغى للعاقل أن يهتم لأمر الدنيا لأنه يضر ولا ينفع، وهموم الدنيا لا تخلو عن الظلمة فى القلب، وهموم الآخرة لا تخلو عن النور فى القلب، ويظهر أثره فى الصلاة، فهم الدنيا يمنعه من الخيرات، وهم الآخرة يحمله عليه

Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.

والإشتغال بالصلاة على الخشوع وتحصيل العلم ينفى الهم والحزن، كما قال الشيخ نصر بن الحسن المرغينانى فى قصيدة له:

استعن نصر بن الحسن        فــــــــى كل علم يحتـزن

ذاك الذى ينفى الحــزن         وما سواه باطل لا يؤتمن

Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :

    Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan

Untuk mencapai ilmu yang tersimpan

    Hanya itu, yang bisa membuang duka

Selain itu, jangan percaya

والشيخ الإمام الأجل نجم الدين عمر بن محمد النسفى قال فى أم ولد له:

سلام على مـــــــــن تيمتنى بظرفـها        ولمعة خــــــــدها ولمحة طرفها

سبتنى وأصبتنى فـــــــــــــتاة مليحة        تحيرت الأوهام فى كـنه وصفها

فقلت: ذرينى واعذرينــــــــى فإننـى        شغفت بتحصيل العلوم وكــشفها

ولى فى طلاب الفضل والعلم والتقى        غنى عن غناء الغانيات وعرفها

Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :

    Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya

Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya

    Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan

Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan

    Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku

Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu

    Selama aku mencari utama dan taqwa

Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya

وأما أسباب نسيان العلم: فأكل الكزبرة الرطبة، والتفاح الحامض، والنظر إلى المصلوب، وقراءة الخط المكتوب على حجارة القبور، والمرور بين قطار الجمال، وإلقاء القمل الحي على الأرض، والحجامة على نقرة القفا، كلها يورث النسيان

Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 11


فصل

فى الورع فى حالة التعلم

FASAL XI

WARO’ PADA MASA BELAJAR

    Waro’

روى بعضهم حديثا فى هذا الباب عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: من لم يتورع فى تعلمه ابتلاه الله تعالى بأحد ثلاثة أشياء: إما أن يميته فى شبابه، أو يوقعه فى الرساتيق، أو يبتليه بخدمة السلطان؛ فكلما كان طالب العلم أورع كان علمه أنفع، والتعلم له أيسر وفوائده أكثر.

Dalam masalah waro’, sebagian ulama meriwayatkan hadist dari Rasulullah saw. : “Barang siapa tidak berbuat waro’ waktu belajarnya, maka Allah memberinya ujian dengan salah satu tiga perkara : dimatikan masih berusia muda, ditempatkan pada perkampungan orang-orang bodoh atau dijadikan pengabdi sang pejabat”. Jikalau mau membuat waro’ maka ilmunya lebih bermanfaat, belajarpun mudah dengan banyak-banyak berfaedah.

ومن الورع [الكامل] أن يتحرز عن الشبع وكثرة النوم وكثرة الكلام فيما لا ينفع

Termasuk berbuat waro’ adalah memelihara dirinya jangan sampai perutnya kenyang amat, terlalu banyak tidur dan banyak membicarakan hal yang tak bermanfaat.

وأن يتحرز عن أكل طعام السوق إن أمكن، لأن طعام السوق أقرب إلى النجاسة والخباثة، وأبعد عن ذكر الله وأقرب إلى الغفلة، ولأن أبصار الفقراء تقع عليه ولا يقدرون على الشراء منه، فيتأذون بذلك فتذهب بركته.

Dan menyingkiri makanan masak di pasar jika mungkin karena makanan ini lebih mudah terkena najis dan kotor, jauh dari dzikrillah, bahkan membuat lengah dari Allah, juga orang-orang fakir mengetahui sedang tidak mampu membelinya yang akhirnya berduka lara, sehingga berkahnyapun menjadi hilang karena hal-hal tersebut.

وحكي أن الإمام الشيخ الجليل محمد بن الفضل كان فى حال تعلمه لايأكل من طعام السوق، وكان أبوه يسكن فى الرساتيق ويهيئ طعامه ويدخل أليه يوم الجمعة، فرأى فى بيت ابنه خبز السوق يوما فلم يكلمه ساخطا على ابنه فاعتذر ابنه، فقال: ما اشتريت أنا ولم أرض به ولكن أحضره شريكى، فقال أبوه: لو كنت تحتاط وتتورع عن مثله لم يجرؤ شريكك على ذلك. وهكذا كانوا يتورعون فلذلك وفقوا للعلم والنشر حتى بقى اسمهم إلى يوم القيامة.

Suatu hikayat, syaikhul Jalil Muhammad Ibnul Fadl di waktu masa belajarnya, adalah tidak pernah makan makanan pasar. Ayahnya sendiri seorang dusun yang selalu mengiriminya setiap hari jum’at. Pada suatu hari, sang ayah mengetahui ada roti pasar di kamar muhammad. Iapun marah, dan tidak mau berbicara dengan sang putra. Muhammad matur dan katanya : saya tidak membeli roti itu dan memang tidak mau memakannya, tetapi itu pemberian temanku, ayah. Jawabnya : bila kau berhati-hati dan waro’ niscaya temanmu takkan sembarangan memberikan roti seperti itu. Demikianlah pelajar-pelajar zaman dulu berbuat waro’ dan ternyata banyak-banyak bisa memperoleh ilmu dan mengajarkannya, hingga keharuman nama mereka tetap abadi sampai kiamat.

ووصى فقيه من زهاد الفقهاء طالب العلم أن يتحرز عن الغيبة وعن مجالسة المكثار، وقال: من يكثر الكلام يسرق عمرك ويضيع أوقاتك.

Ada seorang zuhud ahli fiqh berwasiat kepada seorang murid: Jagalah dirimu dari ghibah dan bergaul dan bergaul dengan orang yang banyak bicaranya. Lalu katanya lagi : orang yang banyak bicara itu mencuri umurmu dan membuang sia-sia waktumu.”

ومن الورع أن يجتنب من أهل الفساد والمعاصى والتعطيل، [ويجاور الصلحاء] فإن المجاورة مؤثرة، وأن يجلس مستقبل القبلة ويكون مستنا بسنة النبى عليه الصلاة والسلام، ويغتنم دعوة أهل الخير، ويتحرز عن دعوة المظلومين.

Termasuk waro lagi hendaknya menyingkiri kaum perusak, maksiat dan penganggur, sebab perkumpulan itu membawa pengaruh. Menghadap kiblat waktu belajar, bercerminkan diri dengan sunah Nabi, mohon dido’akan oleh para ulama ahli kebajikan dan jngan sampai terkena do’a tidak baiknya orang teraniaya kesemuanya itu termasuk waro’.

    Menghadap Qiblat

وحكي     أن رجلين خرجا فى طلب العلم للغربة وكانا شريكين فرجعا بعد سنين إلى بلدهما وقد فقه أحدهما ولم يفقه الآخر، فتأمل فقهاء البلاد وسئلوا عن حالهما وتكرارهما وجلوسهما فأخبروا أن جلوس الذى تفقه فى حال التكرار كان مستقبل القبلة والمصرالذى [حصل العلم فيه] والآخر كان مستدبرا القبلة ووجهه إلى غير المصر. فاتفق العلماء والفقهاء أن الفقيه فقه ببركة استقبال القبلة إذ هو السنة فى الجلوس إلا عند الضرورة، وببركة دعاء المسلمين فإن المصر لا يخلو من العباد وأهل الخير والزهد، فالظاهر أن عابدا دعا له فى الليل.

Suatu hikayat.

Ada dua orang pergi merantau untuk mencari ilmu. Merekapun belajar bersama-sama. Setelah berjalan bertahun-tahun, mereka kembali pulang. Ternyata satu alim, sedang satunya lagi tidak. Kemudian pernyataan ini menarik perhatian para ulama’ ahli fiqh daerah tersebut, lalu mereka bertanya kepada dua orang tadi, mengenai perbuatannya waktu sedang mengulang sendiri pelajarannya dan duduknya di waktu belajar. Atas hasil pertanyaan itu, mereka mengetahui bahwa orang alim tadi setiap mengulang pelajarannya selalu menghadap qiblat dan kota di mana ia mendapat ilmu. Tapi yang tidak alim, justru membelakanginya. Dengan demikian ahli fiqh dan para ulama sepakat bahwa orang yang menjadi alim tadi adalah atas berkahnya menghadap qiblat sebab itu dihukumi sunah, kecuali bila terpaksa. Dan berkah orang-orang muslimin disana, sebab kota tersebut tidak pernah kesepian dari orang-orang ibadah dan berbuat kebajikan. Yang jelas, untuk setiap malam pasti ada walaupun satu orang ahli ibadah yang mendo’akan kepadanya.

    Perbuatan Adab Dan Sunnah

فينبغى لطالب العلم أن لؤا يتهاون بالآداب والسنن، ومن تهاون بالأدب حرم السنن، ومن تهاون بالسنن حرم الفرائض، ومن تهاون بالفرائض حرم الآخرة. وبعضهم قالوا بهذا حديثا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

Pelajar hendaknya tidak mengabaikan perbuatan-perbuatan yang berstatus adab kesopanan, dan amal-amal kesunahan. Sebab siapa yang mengabaikan adab menjadi tertutup dari yang sunah, yang mengabaikan sunah tertutup dari fardlu, dan berarti tertutup dari kebahagiaan akhirat. Sebagian ulama’ berkata: “Seperti hadist dari Rasulullah saw.”

وينبغى أن يكثر الصلاة، ويصلى صلاة الخاشعين، فإن ذلك عون له على التحصيل والتعلم.

وأنشدت للشيخ الإمام الجليل الزاهد الحجاج نجم الدين عمر بن محمد النسفى شعرا:

كـــــــــــن للأوامر والنواهى حافظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا

واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا

واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظ

كــــــــــن للأوامر والنواهى حافـظا            وعلى الصلاة مواظبا ومحافظا

واطلب علوم الشرع واجهد واستعن            بالطيبات تصر فقيها حافــــــظا

واسئل إلهك حفـــــــظ حفظك راغبا            مــــــــن فضله فالله خير حافظا

Hendaknya pula banyak-banyak melakukan shalat dengan khusu’ sebab dengan begitu akan lebih memudahkan mencapai kesuksesan belajar. Syi’ir gubahan Syaikhul Jalil Al-Hajjaj Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dibawakan untukku:

    Jadilah engkau, pengamal perintah penjaga larangan

Jagalah selalu, ibadah shalat terus-terusan

    Pelajarilah ilmu Syari’ah sesungguh hati

Pohonlah inayah dengan yang suci

Kau kan menjadi ahli agama yang mengayomi

    Mohonlah agar kuat hapalan pada ilahi

Demi cintamu fi fadlihi

Dialah Allah, sebagus-bagus yang melindungi

وقال رحمة الله عليه:

أطيعوا وجدوا ولا تكسلوا    وأنتم إلــى ربكم ترجعون

ولا تهجعوا فخيار الورى        قليلا من الليل ما يهجعون

Umar An-nasafi berkata :

    Taatlah engkau, sesungguh hati jangan malas diri

engkau semua, ke sisi Tuhan kan kembali

    Orang yang bagus, yang pendek tidur di malam hari

Karena itu, berbuat tidur agar di singkiri

وينبغى أن يستصحب دفترا على كل حال ليطالعه. وقيل: من لم يكن الدفتر فى كمه لم تثبت الحكمة فى قلبه. وينبغى أن يكون فى الدفتر بياض ويستصحب المحبرة ليكتب ما يسمع من العلماء. وقد ذكرنا حديث هلال بن يسار.

Pelajar hendaknya selalu membawa buku untuk dipelajari. Ada dikatakan : “Barangsiapa tak ada buku di sakunya, maka tak ada hikmah di hatinya.” Lalu buku itu hendaknya berwarna putih. Juga hendaknya membawa botol dawat, agar bisa mencatat segala pengetahuan yang di dengar. Sebagaimana di atas telah kami kemukakan Hadist riwayat Hilal bin Yasar.

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 10


فصل

فى الإستفادة واقتباس الأدب

FASAL X

MENGAMBIL PELAJARAN

Hal 103

    Saat-saat Mengambil pelajaran

وينبغى أن يكون طالب العلم مستفيدا فى كل وقت حتى يحصل له الفضل والكمال فى العلم. وطريق الإستفادة أن يكون معه فى كل وقت محبرة حتى يكتب ما يسمع من الفوائدالعلمية.

Pelajar hendaknya menggunakan setiap kesempatan waktunya untuk belajar, terus-menerus sampai memperoleh keutamaan. Caranya dilakukan bisa dengan selalu menyediakan botol wadah tinta untuk mencatat segala hal-hal ilmiah yang didapatinya.

قيل: من حفظ فر ومن كتب قر. وقيل: العلم ما يؤخذ من أفواه الرجال، لأنهم يحفظون أحسن ما يسمعون، ويقولون أحسن ما يحفظون. وسمعت عن شيخ الإمام الأديب الأستاذ زين الإسلام المعروف بالأديب المختار يقول: قال هلال [بن زيد] بن يسار: رأيت النبى صلى الله عليه وسلم يقول لأصحابه شيئا من العلم والحكمة، فقلت يا رسول الله أعد لى ما قلت لهم، فقال لى: هل معك محبرة؟ فقلت: ما معى محبرة، فقال النبى عليه السلام: ياهلال لا تفارق المحبرة لأن الخير فيها وفى أهلها إلى يوم القيامة

Ada dikatakan : Hapalan akan lari, tapi tulisan tetap berdiri” dikatakan lagi: “Yang disebut ilmu yaitu segala apa yang didapat dari ucapan ahli ilmu, karena mereka telah menghafal hal-hal yang bagus dari hasil pendengarannya dan mengucapkan yang bagus itu dari hafalan tersebut” saya mendengar ucapan Syaikhul Ustadz Zainul Islam yang terkenal dengan gelar Adibul Mukhtar : Hilal bin Yasar berkata : “Kulihat Nabi saw. Mengemukakan sepatah ilmu dan hikmah kepada sahabat beliau, lalu usulku: “Ya Rasulullah, ulangilah untukku apa yang telah tuan sampaikan kepada mereka” beliau bertanya kepadaku : “apakah engkau bawa botol dawat?” jawabku : “tidak” beliaupun lagi bersabda : “Oh Hilal, janganlah engkau berpisah dari botol dawat, karena sampai hari kiamat kebagusan itu selalu disana dan pada yang membawanya”.

ووصى الصدر الشهيد حسام الدين إبنه شمس الدين أن يحفظ كل يوم شيئا من العلم والحكمة فإنه يسير، وعن قريب يكون كثيرا. واشترى عصام بن يوسف قلما بدينار ليكتب ما يسمعه فى الحال، فالعمر قصير والعلم كثير.

Yang mulya Hasanudin berwasiat kepada Syamsuddin putra beliau, agar setiap hari menghafal sedikit ilmu dan sepatah hikmah. Hal itu mudah dilakukan, dan dalam waktu singkat menjadi semakin banyak. Isham bin Yusuf membeli pena seharga satu dinar guna mencatat apa yang ia didengar seketika itu. Umur cukup pendek, sedang pengetahuan cukup banyak.

فينبغى أن لا يضيع طالب العلم الأوقات والساعات ويغتنم الليالى والخلوات. يحكى عن يحيى بن معاذ الرازى [أنه قال] الليل طويل فلا تقصره بمنامك، والنهار مضيئ فلا تكدره بآثامك.

Pelajar jangan sampai membuang-buang waktu dan saatnya, serta hendaknya mengambil kesempatan di malam hari dan di kala sepi. Dari Yahya bin Mu’adz Ar-Razi disebutkan : “malam itu panjang, jangan kau potong dengan tidur; dan siang itu bersinar cemerlang, maka jangan kau kotori dengan perbuatan dosa”.

    Mengambil Pelajaran Dari Para Sesepuh

وينبغى أن يغتنم الشيوخ ويستفيد منهم، وليس كل ما فات يدرك، كما قال أستاذنا شيخ الإسلام فى مشيخته: كم من شيخ كبير أدركته وما استخبرته.    وأقول على هذا الفوت منشئا هذا البيت:

لهفا على فوت التلاقى لهفا    ما كل ما فات ويفنى يلفى

Hendaknya pelajar bisa mengambil pelajaran dari para sesepuh dan mencecap ilmu mereka. Tidak setiap yang telah berlalu bisa didapatkan kembali, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ustadz Syaikhul Islam dimsa tua beliau : Banyaklah orang-orang tua yang agung ilmu dan keutamaannya, saya ketemu tapi tidak mengambil sesuatu yang baik dari padanya, maka atas kelewatan tersebut, kuberkata dalam mengubah satu bait syi’ir dibawah ini:

    Sayang seribu sayang, aku terlambat dan tak mendapat

Apapun yang pana dan terlewat, tak mesti bisa didapat

قال على رضى الله عنه: إذا كنت فى أمر فكن فيه، وكفى بالإعراض عن علم الله خزيا وخسارا واستعذ بالله منه ليلا ونهارا.

Ali ra berkata : Jikalau kamu menghadapi suatu perkara, maka tekunilah ia; berpaling dari ilmu Allah itu cukup akan membuat hina dan menyesal; mohonlah perlindungan Allah di waktu siang dan malam agar tidak melakukan tersebut diatas.

    Prihatin Dan Rendah Di Mata Manusia

ولا بد لطالب العلم من تحمل المشقة والمذلة فى طلب العلم، والتملق مذموم إلا فى طلب العلم فإنه لا بد له من التملق للأستاذ والشريك وغيرهم للإستفادة منهم

Pelajar harus sanggup menanggung derita hidup yang terpandang rendah di mata manusia, selama menuntut ilmu, karena seorang murid itu harus bercumbu rayu dengan guru, temannya dan juga orang-orang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka.

قيل: العلم عز لا ذل فيه، لا يدرك إلا بذل لا عز فيه.

وقال القائل:    أرى لك نفسا تشتهى أن تعزها        فلست تنال العز حــتى تذلها

Ada dikatakan : ilmu itu mulya tak bercampur hina, dan tak didapati hanya lewat kehinaan tak bercampur kemulyaan” (maksudnya didapat dengan penuh derita yang terpandang rendah dimata manusia).

Orang berkata :

    Kulihat kamu, ingin supaya mulya dirimu

Tak bakal bisa, kecuali dengan tundukkan nafsumu

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 9



فصل

فى الشفقة والنصيحة

FASAL IX

KASIH SAYANG DAN NASEHAT

    Kasih Sayang

ينبغى أن يكون صاحب العلم مشفقا ناصحا غير حاسد، فالحسد يضر ولا ينفع. وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: قالوا إن ابن المعلم يكون عالما لأن المعلم يريد أن يكون تلميذه فى القرآن عالما فببركة اعتقاده وشفقته يكون ابنه عالما

Orang alim hendaknya memiliki rasa kasih sayang, mau memberi nasehat serta jangan berbuat dengki. Dengki itu tidak akan bermanfaat, justru membahayakan diri sendiri. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin ra. Berkata : Banyak ulama yang berkata : “Putra sang guru dapat menjadi alim, karena sang guru itu selalu berkehendak agar muridnya kelak menjadi ulama ahli Al-Quran. Kemudian atas berkah I’tikad bagus dan kasih sayangnya itulah putranya menjadi alim.”

وكان أبو الحسن يحكى أن الصدر الأجل برهان الأئمة جعل وقت السبق لابنيه الصدر الشهيد حسام الدين [ والصدر] السعيد تاج الدين وقت الضحوة الكبرى بعد جميع الاسباق، وكانا يقولان: إن طبيعتنا تكل وتمل فى ذلك الوقت، فقال أبوهما رحمه الله: إن الغرباء وأولاد الكبراء يأتوننى من أقطار الأرض فلا بد من أن أقدم أسباقهم. فببركة شفقته فاق ابناه أكثر فقهاء الأمصار، وأهل الأرض فى ذلك العصر.

Sebuah hikayat diketengahkan. Shadrul Ajall Burhanul Aimmah membagi waktu untuk mengajar kedua orang putra beliau, yaitu Hasamuddin dan Tajuddin pada waktu agak siang begini, minat kami telah berkurang lagi pula merasa bosan”, sang ayahpun menyahut’ “sesungguhnya orang-orang perantauan dan putra-putra pembesar itu pada berdatangan kemari dari berbagai penjuru bumi. Karena itu mereka harus kuajar terlebih dahulu.” Nah, atas berkah sang ayah dan kasih sayangnya itulah, dua orang putra beliau menjadi alim fiqh yang melebihi ahli-ahli lain yang hidup pada masa itu.

    Menghadapi Kedengkian

وينبغى أن لا ينازع أحدا ولا يخاصمه لأنه يضيع أوقاته. قيل: المحسن سيجزى بإحسانه والمسيئ ستكفيه مساويه.    أنشدنى الشيخ الإمام الزاهد العارف ركن الإسلام محمد بن أبى بكر المعروف بإمام خواهر زاده مفتى الفريقين رحمه الله قال: أنشدنى سلطان الشريعة والطريقة يوسف الهمذانى:

لا تجز [إنسانا] على سوء فعله        سيكفيه مــا فيه وما هو فاعله

Selain tersebut di atas, orang alim hendaknya tidak usah turut melibatkan diri dalam arena pertikaian dan peperangan pendapat dengan orang lain, karena hal itu hanya membuat waktu menjadi habis sia-sia. Ada dikatakan: “Pengamal kebajikan akan dibalas karena kebajikannya, sedang pelaku kejelekan itu telah cukup akan memberatkan siksa dirinya.” Syaikhul Islam Az-Zahid Ruknuddin Muhammad bin Abu Bakar yang masyur dengan gelar Khowahir Zadah Al-Mufti membawakan syi’ir untukku, katanya : Sulthanusi Syari’ah Yusuf Al-Hamadani membawakan untukku syi’ir ini:

    Biarkan dia berbuat jelek atas dirimu

Cukup atasnya, karena lakunya, apapun itu

قيل: من أراد أن يرغم أنف عدوه فليكرر وأنشدت هذا الشعر:

إذا شئت أن تلقى عدوك راغمـا        وتقتله غما وتحرقــــــــــه هما

فرم للعلى وازدد من العلم إنه        من ازداد علما زاد حاسده غما

Ada dikatakan : “Barangsiapa yang ingin memutuskan batang hidung lawannya, maka bacalah syi’ir di bawah ini berulang kali” dibawakan syi’ir itu buatku :

    Jikalau engkau, ingin musuhmu jadi terhina

Terbunuh susah, terbakar derita

    Maka caranya capailah mulya, tambahlah ilmu

Sebab orang dengki, tambah susahnya

Bila yang didengki, tambah ilmunya

قيل: عليك أن تشتغل بمصالح نفسك لا بقهر عدوك، فإذا أقمت مصالح نفسك تضمن ذلك قهر عدوك

Ada dikatakan : yang harus kauperhatikan adalah kebagusan dirimu sendiri, bukan menghancurkan musuhmu. Apabila telah kau penuhi dirimu dengan kebagusan, maka dengan sendirinya akan hancurlah musuhmu itu.

. إياك والمعاداة فإنها تفضحك وتضيع أوقاتك، وعليك بالتحمل [لا] سيما من السفهاء. قال عيسى بن مريم صلوات الله عليه: احتملوا من السفيه واحدة كى تربحوا عشرا. وأنشدت لبعضهم شعرا:

بلوت الناس قرنا بعـــــد قرن    ولــــــم أر غير ختال وقالى

ولم أر فى الخطوب أشد وقعا    وأصعب من معاداة الرجال

وذقت مرارة الأشياء طـــــرا    وما ذقت أمر مــــن السؤال

Jangan sampai ada pemusuhan, sebab selain hanya membuang-buang waktu juga membuka cela-cela keaibanmu. Tahanlah dirimu dan sabarlah hatimu, terutama sekali dalam menghadapi orang yang belum tahu. Isa bin maryam bersabda: “sabarkanlah dirimu dalam menghadapi orang bodoh satu, agar kau beruntung mendapat sepuluh perkara” syi’ir:

    Berabad-abad umat manusia telah kuuji

Tapi jadinya malah cedrapun jengkelkan hati

    Tidak kulihat, ada perkara lebih menyusahkan

Yang menyulitkan, selain bila orang bermusuhan

    telah kucicipi segala apa yang pahit rasa

tapi tiada yang melebihi pahitnya minta

وإياك أن تظن بالمؤمن سوءا فإنه منشأ العداوة ولا يحل ذلك، لقوله عليه الصلاة والسلام: ظنوا بالمؤمنين خيرا

Waspadalah, jangan berburuk sangka kepada sesama orang Mu’min karena disitulah sumber permusuhan. Di dalam agama islam perbuatan itu adalah terlarang, sebagaimana dinyatakan dalam sabda Nabi saw: “Baikkanlah prasangkamu kepada sesama mu’min.”

وإنما ينشأ ذلك من خبث النية وسوء السريرة، كما قال أبو الطيب:

إذا ساء فعل المرء ساءت ظنونه        وصدق ما يعتاده مــــــن توهم

وعادى محبيه بقول عداتــــــــــه        وأصبح فى ليل من الشك مظلم

Buruk sangka akan bisa terjadi karena adanya niatan yang tidak baik, atau hatinya jahat. Sebagaimana syai’ir yang dikemukakan oleh Abut Thoiyib :

    Bila seorang lakunya buruk, buruklah pula sangkaan hati apa kata wahamnyalah yang ia setujui
    Ia musuhi yang mencintainya, dan katanya “dia memusuhi” iapun bimbang, ditengah gelap malam menjadi

وأنشدت لبعضهم:

تنح عن القبيح ولا تـــرده            ومن أوليته حسنا فزده

ستكفى من عدوك كل كيد            إذا كــاد العدو فلا تكده

Syi’ir sebagian ulama’ dibawakan untukku :

    Biarkan saja, lelaku jelek usah kau balas

Apa siapa yang kau bagusi, tambahlah terus

    Dari semua tipu musuhmu, kau kan dilindungi

Jikalau musuh menipu kamu, jangan kau peduli

وأنشدت للشيخ العميد أبى الفتح البستى:

ذو العقل لا يسلم مـــــــن جاهل            يسومـــــــــــــه ظلما وإعناتا

فليختر السلم على حربـــــــــــه            ولـــــــيلزم الإنصات إنصاتا

Dibawakan untukku, syi’ir Syakhul Amid Abul Farhal-Basthiy:

    Orang alim tak akan selamat dari si bodoh

Bila si bodoh melaliminya dan membuat kisruh

    damailah saja dengn si bodoh jangan kau serang

bila sibodoh mau cerewet, tetaplah tenang

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 8


فصل

فى وقت التحصيل

FASAL VIII

MASA BELAJAR

    Saat-saat Belajar

قيل: وقت التعلم من المهد إلى اللحد. دخل حسن بن زياد فى التفقه وهو ابن ثمانين سنة، ولم يبت على الفراش أربعين سنة فأفتى بعد ذلك أربعين سنة.
Ada dikatakan : “Masa belajar itu sejak manusia berada di buaian hingga masuk keliang kubur. “Hasan bin Ziyad waktu sudah berumur 80 tahun baru mulai belajar fiqh, 40 tahun berjalan tidak pernah tidur di ranjangnya, lalu 40 tahun berikutnya menjadi mufti.

وأفضل الأوقات شرخ الشباب، ووقت السحر، وما بين العشائين. وينبغى أن يستغرق جميع أوقاته، فإذا مل من علم يشتغل بعلم آخر. وكان ابن عباس رضى الله عنه إذا مل من الكلام يقول: هاتوا ديوان الشعراء.

Masa yang paling cemerlang untuk belajar adalah permulaan masa-masa jadi pemuda, waktu sahur berpuasa dan waktu di antara magrib dan isya.’ Tetapi sebaiknya menggunakan seluruh waktu yang ada untuk belajar, dan bila telah merasa bosan terhadap ilmu yang sedang dihadapi supaya berganti kepada ilmu lain. Apabila Ibnu Abbas telah bosan mempelajari Ilmu Kalam, maka katanya: “Ambillah itu dia kitab para pujangga penyair?”

وكان محمد بن الحسن لا ينام الليل، وكان يضع عنده الدفاتر، وكان إذا مل من نوع ينظر فى نوع آخر، (وكان يضع عنده الماء، ويزيل نومه بالماء، وكان يقول: إن النوم من الحرارة)

Muhammad Ibnul Hasan semalam tanpa tidur selalu bersebelahan dengan buku-bukunya, dan bila telah merasa bosan suatu ilmu, berpindah ilmu yang lain. Iapun menyediakan air penolak tidur di sampingnya, dan ujarnya: “Tidur itu dari panas api, yang harus dihapuskan dengan air dingin.”

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 7


فصل

فى التوكل

FASAL VII

BERTAWAKAL

A. Pengaruh Rizki

ثم لا بد لطالب العلم من التوكل فى طالب العلم ولا يهتم لأمر الرزق ولا يشغل قلبه بذلك. روى أبو حنيفة رحمه الله عن عبد الله بن الحارث الزبيدى صاحب رسل الله صلى الله عليه و سلم: من تفقه فى دين الله كفى همه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب.

Pelajar harus bertawakal dalam menuntut ilmu. Jangan goncang karena masalah rizki, dan hatinya pun jangan terbawa kesana. Abu Hanifah meriwayatkan dari Abdullah Ibnul Hasan Az-Zubaidiy sahabat Rasulullah saw : “Barangsiapa mempelajari agama Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya dan memberinya rizki dari jalan yang tidak di kira sebelumnya.”

فإن من اشتغل قلبه بأمر الرزق من القوت والكسوة قل ما يتفرغ لتحصيل مكارم الأخلاق ومعالى الأمور.

قيل:     دع المكـــــارم لا ترحل لبغيتها         واقعد فإنك انت الطاعم الكاسى

قال رجل [لابن] منصور الحلاج : أوصنى, فقال [ابن] المنصور : هي نفسك, إن لم تشغلها شغلتك.

Karena orang yang hatinya telah terpengaruh urusan rizki baik makanan atau pakaian, maka jarang sekali yang dapat menghapus pengaruh tersebut untuk mencapai budi luhur dan perkara-perkara yang mulya. Syi’ir menyebutkan :

    Tinggalkan kemulyaan, jangan kau mencari

Duduklah dengan tenang, kau akan disuapi dan dipakaiani

Ada seorang lelaki berkata kepada Manshur Al-Hallaj: “Berilah aku wasiat!” iapun berkata: “Wasiatku adalah hawa nafsumu. Kalau tidak kau tundukkan, engkaulah yang dikalahkan.”

فينبغى لكل أحد أن يشغل نفسه بأعمال الخير حتى لا يشغل نفسه بهواها

Bagi setiap orang, hendaknya membuat kesibukan dirinya dengan berbuat kebaikan, dan jangan terpengaruh oleh bujukan hawa nafsunya.
B. Pengaruh Urusan Duniawi

ولا يهتم العاقل لأمر الدنيا لأن الهم والحزن لا يرد المصيبة, ولا ينفع بل يضر بالقلب والعقل, ويخل بأعمال الخير, ويهتم لأمر الآخرة لأنه ينفع. وأما قوله عليه الصلاة والسلام : إن من الذنوب ذنوبا لا يكفرها إلا هم المعيشة فالمراد منه قدر هم لا يخل بأعمال الخير ولا يشغل القلب شغلا يخل بإحضار القلب فى الصلاة, فإن ذالك القدر من الهم والقصد من أعمال الآخرة.

Bagi yang mengunakan akal, hendaknya jangan tergelisahkan oleh urusan dunia, karena merasa gelisah dan sedih di sini tidak akan bisa mengelakan musibah, bergunapun tidak. Malahan akan membahayakan hati, akal dan badan serta dapat merusakan perbuatan-perbuatan yang baik. Tapi yang harus diperhatikan adalah urusan-urusan akhirat, sebab hanya urusan inilah yang akan membawa manfaat.

Mengenai sabda Nabi saw. “Sesungguhnya ada diantara dosa yang tidak akan bisa dilebur kecuali dengan cara memperhatikan ma’isyah,” maksudnya adalah “perhatian” yang dalam batas-batas tidak merusak amal kebaikan dan tidak mempengaruhi konsentrasi dan khusu, sewaktu shalat. Perhatian dan maksud dalam batas-batas tersebut, adalah termasuk kebagusan sendiri.

ولا بد لطالب العلم من تقليل العلائق الدنيوية بقدر الوسع فلهذا اختاروا الغربة.

Seorang pelajar tidak boleh tidak dengan sekuat tenaga yang ada menyedikitkan kesibukan duniawinya. Dan karena itulah, maka banyak pelajar-pelajar yang lebih suka belajar di rantau orang.
C. Hidup Dengan Prihatin

ولا بد من تحمل النصب والمشقة فى سفر التعلم, كما قال موسى صلوات الله على نبينا وعليه فى سفر التعلم ولم ينقل عنه ذلك فى غيره من الأسافر [ لقد لقينا من سفرنا هذا نصبا]. ليعلم أن سفر العلم لا يخلو عن التعب، لأن طلب العلم أمر عظيم وهو أفضل من الغزاة عند أكثر العلماء، والأجر على قدر التعب والنصب

Juga harus sanggup hidup susah dan sulit di waktu kepergiannya menuntut ilmu. Sebagaimana Nabi Musa as. Waktu pergi belajar pernah berkata : “Benar-benar kuhadapi kesulitan dalam kelanaku ini” padahal selain kepergiannya tersebut tiada pernah ia katakan yang seperti itu. Hendaknya pula menyadari bahwa perjalanan menuntut itu tidak akan lepas dari kesusahan. Yang demikian itu, karena belajar adalah salah satu perbuatan yang menurut sebagian besar ulama lebih mulya dari pada berperang. Besar kecil pahala adalah berbanding seberapa besar letih dan kesusahan dalam usahanya.

فمن صبر على ذلك التعب وجد لذة العلم تفوق [لذات الدنيا]. ولهذا كان محمد بن الحسن إذا سهر الليالى وانحلت له المشكلات يقول: أين أبناء الملوك من هذه اللذات؟.

Siapa bersabar dalam menghadapi segala kesulitan di atas, maka akan mendapat kelezatan ilmu yang melibihi segala kelezatan yang ada di dunia. Hal ini terbukti dengan ucapan Muhammad Ibnul Hasan setelah tidak tidur bermalam-malam lalu terpecahkan segala kesulitan yang dihadapinya, sebagai berikut: “dimanakah letak kelezatan putra-putra raja, bila dibandingkan dengan kelezatan yang saya alami kali ini.”
D. Menggunakan Seluruh Waktu Buat Ilmu

وينبغى [لطالب العلم] ألا يشتغل بشيئ [أخر غير العلم] ولا يعرض عن الفقه. قال محمد بن الحسن رحمه الله: صناعتنا هذه من المهد إلى اللحد فمن أراد أن يترك علمنا هذا ساعة فليتركه الساعة

Hendaknya pula pelajar tidak terlena dengan segala apapun selain ilmu pengetahuan, dan tidak berpaling dari fiqh. Muhammad berkata: “Sesungguhnya perbuatan seperti ini, adalah dilakukan sejak masih di buaian hingga masuk liang kubur. Barangsiapa meninggalkan ilmu kami ini sesaat saja, akan habislah zaman hidupnya.”

ودخل فقيه، وهو إبراهيم بن الجراح، على أبى يوسف يعوده فى مرض موته وهو يجود بنفسه، فقال أبو يوسف: رمي الجمار راكبا أفضل أم راجلا؟ فلم يعرف الجواب، فأجاب بنفسه

Ada seorang Ahli Fiqh yaitu Ibrahim Ibnul Jarrah, ia sempat menjenguk Abu Yusuf yang tengah sakit keras hampir wafat. Lalu atas kemurahan hati Abu Yusuf sendiri, berkatalah ia kepada Ibrahim: Manakah yang lebih utama, melempar jumrah dengan berkendaran atau dengan berjalan kaki? Ibrahim pun tidak bisa menjawab, maka ia jawab sendiri : “Sesungguhnya melempar dengan berjalan kaki itu lebih disukai oleh orang dahulu.”

وهكذا ينبغى للفقيه أن يشتغل به فى جميع أوقاته [فحينئذ] يجد لذة عظيمة فى ذلك. وقيل: رؤي محمد [بن الحسن] فى المنام بعد وفاته فقيل له: كيف كنت فى حال النزع؟ فقال: كنت متأملا فى مسألة من مسائل المكاتب، فلم أشعر بخروج روحى . وقيل إنه قال فى آخر عمره: شغلتنى مسائل المكاتب عن الإستعداد لهذا اليوم، وإنما قال ذلك تواضعا.

Demikian pula, hendaknya sebagai Ahli Fiqh kapan saja selalu fokus dengan fiqhnya. Dengan cara begitulah ia memperoleh kelezatan yang amat besar. Ada dikatakan, bahwa Muhammad setelah wafat pernah ditemukan dalam mimpi, lalu kepadanya diajukan pertanyaan : “bagaimana keadaan tuan waktu nyawa dicabut?” jawabnya: “Di kala itu saya tengah mengangan-angan masalah budak mukatab, sehingga tak kurasakan nyawaku telah terlepas. “Ada dikatakan pula bahwa di akhir hayatnya Muhammad sempat berkata : “Masalah-masalah mukatab menyibukan diriku, hingga tidak sempat menyiapkan diri dalam menghadapi hari ini. “Beliau mengucap seperti ini, karena tawadlu’”.

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 6


فصل

فى بداية السبق وقدره وترتيبه

FASAL VI

PERMULAN BELAJAR UKURAN BELAJAR

DAN TATA TERTIBNYA

    Hari Mulai Belajar

كان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يوقف بداية السبق على يوم الأربعاء، وكان يروى فى ذلك حديثا ويستدل به ويقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم

Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat Pada hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain segala sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi sempurna.”

وهكذا كان يفعل أبى. وكان يروى هذا الحديث عن أستاذه الشيخ الإمام الأجل قوام الدين أحمد بن عبد الرشيد رحمه الله

Dan seperti ini pula yang dikerjakan Abu Hanifah. Mengenai hadist di atas, beliau juga diriwayatkan dari guru beliau Syaikhul Imam Qawamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid.

وسمعت ممن أثق به، أن الشيخ يوسف الهمذانى رحمه الله، كان يوقف كل عمل من الخير على يوم الأربعاء.

Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syekh Abu Yusuf Al-Hamdani juga menepatkan semua perbuatan bagus pada hari rabu.

وهذا لأن يوم الأربعاء يوم خلق فيه النور، وهو يوم نحس فى حق الكفار فيكون مباركا للمؤمنين.

Demikianlah, karena pada hari rabu itu Allah menciptakan cahaya, dan hari itu pyla merupakan hari sial bagi orang kafir yang berarti bagi orang mukmin hari yang berkah.

    Panjang Pendeknya Pelajaran

وأما قدر السبق فى الإبتداء: كان أبو حنيفة رحمه الله يحكى عن الشيخ القاضى الإمام عمر بن أبى بكر الزرنجرى رحمه الله أنه قال: قال مشايخنا رحمهم الله: ينبغى أن يكون قدر السبق للمبتدئ قدر ما يمكن ضبطه بالإعادة مرتين بالرفق ويزيد كل يوم كلمة حتى أنه وإن طال وكثر يمكن ضبطه بالإعادة مرتين، ويزيد بالرفق والتدريج، وأما إذا طال السبق فى الإبتداء واحتاج إلى الإعادة عشر مرات فهو فى الإنتهاء أيضا يكون كذلك، لأنه يعتاد ذلك، ولا يترك تلك الإعادة إلا بجهد كثير

Mengenai ukuran seberapa panjang panjang yang baru dikaji, menurut keterangan Abu Hanifah adalah bahwa Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi oarang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihapalkan dengan faham, setelah diajarkannya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghapal dengan paham pula setelah diulanga dua kali. Demikianlah lambat laun setapak demi setapak. Apabila pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga para pelajar memerlukan diulanganya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhirpun begitu. Karena hal itu menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan kecuali dengan susah payah.”

وقد قيل: السبق حرف، والتكرار ألف

Ada dikatakan: “pelajaran baru satu huruf, pengulangannya seribu kali.”

    Tingkat Pelajaran Yang Di Dahulukan

وينبغى أن يبتدئ بشيئ يكون أقرب إلى فهمه، وكان الشيخ الإمام الأستاذ شرف الدين العقيلى رحمه الله يقول: الصواب عندى فى هذا ما فعله مشايخنا رحمهم الله، فإنهم كانوا يختارون للمبتدئ صغارات المبسوط لأنه أقرب إلى الفهم والضبط، وأبعد من الملالة، وأكثر وقوعا بين الناس.
Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang dengan mudah telah bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata; “Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti yang telah dikemukakan oleh para guru kita. Yaitu untuk murid yang baru, mereka pilihkan kitab-kitab yang ringkas/kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah di fahami dan di hapal, serta tidak membosankan lagi pula banyak terperaktekan.

    Membuat Catatan

وينبغى أن يعلق السبق بعد الضبط والإعادة كثيرا، فإنه نافع جد

Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah di fahami hafalannya, untuk kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali.

ولا يكتب المتعلم شيئا لا يفهمه، فإنه يورث كلالة الطبع ويذهب الفطنة ويضيع أوقاته.

Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang dengan sia-sia belaka.

    Usaha Memahami Pelajaran

وينبغى أن يجتهد فى الفهم عن الأستاذ بالتأمل وبالتفكر وكثرة التكرار، فإنه إذا قل السبق وكثرة التكرار والتأمل يدرك ويفهم. قيل: حفظ حرفين، خير من سماع وقرين، وفهم حرفين خير من حفظ سطرين. وإذا تهاون فى الفهم ولم يجتهد مرة أو مرتين يعتاد ذلك فلا يفهم الكلام اليسير

Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuannya dalam memahami pelajaran dari sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, di fikir-fikir dan sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun dapat dimengerti. Orang berkata : “Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan memahami dua huruf lebih baik daripada menghapal dua batas pelajaran. Apabila seseorang telah pernah satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha, maka menjadi terbisakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak panjang sekalipun.

    Berdo’a

فينبغى أن لا يتهاون فى الفهم بل يجتهد ويدعو الله ويتضرع إليه فإنه يجيب من دعاه، ولا يخيب من رجاه. وأنشدنا الشيخ الأجل قوام الدين حماد بن إبراهيم بن إسماعيل الصفار الأنصارى إملاء للقاضى الخليل بن أحمد الشجرى فى ذلك شعرا:

أخدم العلم خدمـــــــة المستفيد    وأدم درسه بفعل حـــــــميد

وإذا مـــــــا حفظت شيئا أعده    ثم أكده غاية التأكــــــــــــيد

كى لا يزول ثم علقه كى تعود    إليه وإلى درسه على التأبيد

فإذا ما أمنت مــــــــــــنه فواتا    فانتدب بعده لشيئ جــــــديد

مع تكرار ما تقدم مــــــــــــنه    واقتناء لشأن هـــــذا المـزيد

ذاكــــــــر الناس بالعلوم لتحيا    لا تكن من أولى النهى ببعيد

إذا كتمت العلوم أنسيت حــتى    لا ترى غير جـــــاهل وبليد

ثم ألجمت فـــــــى القيامة نارا    وتلهبت بالعـــــــذاب الشديد

Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do’a kepada Allah dan meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do’a yang di mohonkan, dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan.

Sya’ir Imlak Al-Qadli Al-Khalil Asy-Syajarzi dibawakan kepada kami oleh guru kami syaikh Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail As-Shaffar, sebagai berikut :

    Abdilah ilmu, bagaikan anda seorang abdi

Pelajari selalu, dengan berbuat sopan terpuji

    yang telah kau hafal, ulangi lagi berkali-kali

lalu tambatkan dengan temali kuat sekali

    Lalu catatlah, agar kau bisa mengulangi lagi

Dan selamanya, ku bisa mempelajari

    Jikalau engkau, telah percaya tak kan lupa

Ilmu yang baru, sesudah itu masuki segera

    Mengulang-ulang, ilmu yang dulu, jangan terlalai

Dan bersungguhan, agar yang ini, kan menambahi

    Percakapilah mereka, agar ilmumu hidup selalu

Jangan menjauh, dari siap berakal maju

    Bila ilmu, kau sembunyikan jadi membeku

Kau kan kenal, jadi si bodoh yang tolol dungu

    Api neraka kan membelenggumu nanti kiamat

Siksa yang pedihpun menimpamu menjilat-jilat

    Mudzakarah Munadharah Dan Mutharahah

ولا بد لطالب العلم من المذاكرة، والمناظرة، والمطارحة، فينبغى أن يكون كل منها بالإنصاف والتأنى والتأمل، ويتحرز عن الشغب [والغضب]، فإن المناظرة والمذاكرة مشاورة، والمشاورة إنما تكون لاستخراج الصواب وذلك إنما يحصل بالتأمل والتأنى والإنصاف، ولا يحصل بالغضب والشغب.

Seorang pelajar seharusnya melakukan Mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Hal ini dilakukan atas dasar keinsyafan, kalem dan penghayatan serta menyingkiri hal-hal yang berakibat negatif. Munadharah dan mudzakarah adalah cara dalam melakukan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan guna mencari kebenaran. Karena itu, harus dilakukan dengan penghayatan, kalem dan penuh keinsyafan. Dan tidak akan berhasil, bila dilaksanakan dengan cara kekerasan dan berlatar belakang yang tidak baik.

فإن كانت نيته من المباحثة إلزام الخصم وقهره، فلا تحل، وإنما يحل ذلك لإظهار الحق. والتمويه والحيلة لا يجوز فيها، إلا إذا كان الخصم متعنتا، لا طالبا للحق. وكان محمد بن يحيى إذا توجه عليه الإشكال ولم يحضره الجواب يقول: ما ألزمته لازم، وأنا فيه ناظر، وفوق كل ذى علم عليم.

Apabila di dalam pembahasan itu dimaksudkan untuk sekedar mengobarkan perang lidah, maka tidak diperbolehkan menurut agama. Yang diperbolehkan adalah dalam rangka mencari kebenaran. Bicara berbelit-belit dan membuat alasan itu tidak diperkenankan, selama musuh bicaranya tidak sekedar mencari kemenangan dan masih dalam mencari kebenaran. Bila kepada Muhammad bin Yahya diajukan suatu kemuskilan yang beliau sendiri belum menemukan pemecahannya, maka ia katakan : “pertanyaan anda saya catat dahulu untuk kucari pemecahannya. Diatas orang berilmu, masih ada yang lebih banyak ilmunya.”

وفائدة المطارحة والمناظرة أقوى من فائدة مجرد التكرار لأن فيه تكرارا وزيادة. وقيل: مطارحة ساعة، خير من تكرار شهر. لكن إذا كان [مع] منصف سليم الطبيعة. وإياك والمذاكرة مع متعنت غير مستقيم الطبع، فإن الطبيعة متسرية، والأخلاق متعدية، والمجاورة مؤثرة.

Faedah mutharahah dan mudzakarah itu jelas lebih besar daripada sekedar mengulang pelajaran sendirian, sebab disamping berarti mengulang pelajaran, juga menambah pengetahuan yang baru. Ada dikatakan : “Sesaat mutharahah dilakukan, lebih bagus mengulang pelajaran sebulan. “Sudah tentu harus dilakukan dengan orang yang insaf dan bertabiat jujur. Awas jangan mudzakarah dengan orang yang sekedar mencari menang dalam pembicaraan semata, lagi pula bertabiat tidak jujur. Sebab tabiat itu suka merampas, akhlak mudah menjalar sedang perkumpulan pengaruhnya besar.

وفى الشعر الذى ذكره الخليل بن أحمد فوائد كثيرة، قيل:

العلم من شرطه لمن خـــــدمه     أن يجعل الناس كلهم خـــدمه

Syi’ir yang dibawakan oleh Khalil bin ahmad di atas, telah banyak membawa petunjuk. Ada dikatakan :

    Persyaratan ilmu bagi pengabdinya
    Menjadikan seluruh manusia, agar mengabdi kepadanya

    Menggali Ilmu

وينبغى لطالب العلم أن يكون متأملا فى جميع الأوقات فى دقائق العلوم ويعتاد ذلك، فإنما يدرك الدقائق بالتأمل، فلهذا قيل: تأمل تدرك.

Pelajar hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan dan memikirkan. Karena itu, orang berkata : “angan-anganlah, pasti akan kau temukan.”

ولا بد من التأمل قبل الكلام حتى يكون صوابا، فإن الكلام كالسهم، فلا بد من تقويمه قبل الكلام حتى يكون مصيبا. وقال فى أصول الفقه: هذا أصل كبير وهوأن يكون كلام الفقيه المناظر بالتأمل.

قيل: رأس العقل أن يكون الكلام بالتثبت والتأمل.

قال قائل شعرا:    أوصيك فى نظم الكلام بخمسة        إن كنت للموصى الشفيق مطيعا

لا تغفلن سبب الكـــــلام ووقته        والكيف والكــــم والمكان جميعا

Tidak bisa tidak, agar omongan tepat itu harus terlebih dahulu di angan-angan sebelum berbicara. Ucapan adalah laksana anak panah, dimana tepat pada sasaran bila dibidikan terlebih dahulu dengan mengangan-angan. Dalam Ushul Fiqh ada dikatakan bahwa mengangan-angan adalah dasar yang amat penting. Maksudnya, hendaklah ucapan ahli fiqh yang teliti itu terlebih dahulu harus diangan-angan. Ada diaktakan : “Modal akal ialah ucapan yang tidak sembarangan serta diangan-angan terlebih dahulu.” Lain orang berkata :

    Pesan untukmu, tata bicara ada lima perkara

Jika kau taat pada pemesan yang suka rela

    jangan sampai terlupa :

apa sebabnya, kapan waktunya, bagaimana caranya,

berapa panjangnya dimana tempatnya itulah semua.

ويكون مستفيدا فى جميع الأوقات والأحوال من جميع الأشخاص قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الحكمة ضالة المؤمن أينما وجدها اخذها.    وقيل: خذ ما صفا، ودع ما كدر. وسمعت الشيخ الإمام الأجل الأستاذ فخر الدين الكاشانى يقول: كانت جارية أبى يوسف أمانة عند محمد [ بن الحسن] فقال لها: هل تحفظين أنت فى هذا الوقت عن أبى يوسف فى الفقه شيئا؟ فقالت: لا، إلا أنه كان يكرر ويقول: سهم الدور ساقط، فحفظ ذلك منها، وكانت تلك المسألة مشكلة على محمد فارتفع أشكاله بهذه الكلمة. فعلم أن الإستفادة ممكنة من كل أحد.

Seluruh waktunya dan dalam situasi bagaimanapun, pelajar hendaknya mengambil pelajaran dari siapapun. Rasulullah saw bersabda: “Hikmah itu barang hilangnya orang mukmin dimana asal ia temui supaya diambil juga.” Ada dikatakan: “Ambillah yang jernih tinggalkanlah yang keruh.” Saya mendengar ucapan Syaikhul Imam Ustadz Fakhrudin Al-Kasyani : “Adalah jariyah Abu Yusuf menjadi amanat buat Muhammad, lalu kepada Muhammad bertanya: Adakah sekarang saudari masih hafal sedikit tentang fiqh dari Abu Yusuf? Jawabnya : ah, tidak tuan, hanya saya ketahui ia sering mengulang-ulang ilmunya dan pernah berkata: “Saham daur itu gugur tak dapat bagian. “Dengan itu Muhammad lalu menjadi hafal dan yang tadinya masalah saham daur terasa sulit bagi muhammad, sekarang sudah terpecahkan. Akhirnya tahulah bahwa belajar itu bisa dilaksanakan dari siapa saja.”

ولهذا قال ابو يوسف حين قيل: بم أدركت العلم؟ قال: ما استنكفت من الإستفادة من كل أحد وما بخلت من الإفادة. وقيل لابن عباس رحمه الله: بم أدركت العلم؟    قال: بلسان سؤول، وقلب عقول.

Dikala kepada Abu Yusuf ditanyakan: “Dengan apakah tuan memperoleh ilmu? beliau menjawab: “Saya tidak merasa malu belajar dan tidak kikir mengajar”. Ada ditanyakan kepada Ibnu Abbas ra : “dengan apakah tuan mendapat ilmu?” beliau menjawab : “Dengan lisan banyak bertanya dan hati selalu berpikir.”

وإنما سمي طالب العلم: ما تقول، لكثرة ما كانوا يقولون فى الزمان الأول. ما تقول فى هذه المسألة؟.

Adanya pelajar digelari dengan “Ma Taqulu” (Bagaimana keteranganmu) sebab pada masa dulu mereka amat terbiasa untuk mengucapakan “Bagaimana keterangan anda dalam masalah ini?”

وإنما تفقه أبو حنيفة رحمه الله بكثرة المطارحة والمذاكرة فى دكانه حين كان بزازا.     فبهذا يعلم أن تحصيل العلم والفقه يجتمع مع الكسب. وكان أبو حفص الكبير يكتسب ويكرر العلوم، فإن كان لا بد لطالب العلم من الكسب لنفقة العيال وغيره فليكتسب وليكرر وليذاكر ولا يكسل.

Hanya dengan banyak mutharahah dan mudzakarah di kedainyalah, Abu Hanifah pedagang kain itu menjadi alim fiqh. Melihat kenyataan tersebut, kita bisa tahu bahwa menuntut ilmu dan fiqh itu bisa pula dilakukan bersama-sama dengan bekerja mencari uang. Abu Hafsh Al-Kabir sendiri bekerja sambil mengulang-ulang pelajarannya sendiri. Karena itu, apabila seorang pelajar harus juga mencarikan nafkah keluarga dan segenap tanggungannya, bisalah kiranya di tengah-tengah keasyikan bekerjanya itu sambil mempelajari sendiri pelajarannya dengan semangat dan segiat mungkin.

    Pembiayaan Untuk Ilmu

وليس لصحيح العقل والبدن عذر فى ترك التعلم والتفقه، فإنه لا يكون أفقر من أبى يوسف، ولم يمنعه ذلك من التفقه.

Orang yang kebetulan sehat badan dan pikirannya, tiada lagi alasan baginya untuk tidak belajar dan tafaqquh sebab tidak ada lagi yang lebih melarat daripada Abu Yusuf, tapi toh tidak pernah melupakan pelajarannya.

. فمن كان له مال كثير فنعم المال الصالح للرجل الصالح، المنصرف فى طريق العلم. قيل لعالم: بم أدركت العلم؟ قال: بأب غني. لأنه كان ينتفع به أهل العلم والفضل، فإنه سبب زيادة العلم لأنه شكر على نعمة العقل والعلم، وإنه سبب الزيادة. قيل: قال أبو حنيفة رحمه الله: إنما أدركت العلم بالحمد والشكر، فكلما فهمت ووفقت على فقه وحكمة قلت: الحمد لله، فازداد علمى.

Apabila seseorang kebetulan kaya raya, alangkah bagusnya bila harta yang halal itu di miliki orang shaleh. Ada ditanyakan kepada seorang yang alim “dengan apa tuan mendapatkan ilmu?” lalu menjawabnya: “Dengan ayahku yang kaya. Dengan kekayaan itu, beliau berbakti kepada ahli ilmu dan ahli keutamaan”. Perbuatan seperti ini, berarti mensyukuri nikmat akal dan ilmu, yang hal itu menyebabkan bertambahnya ilmu. ada dikatakan orang, bahwa Abu Hanifah berucap: “Hanya saja kudapatkan ilmu dengan Bersyukur dan Hamdallah. Tiap-tiap berhasil kufahami fiqh dan hikmah selalu saja kuucapkan Hamdalah. Dengan cara itu, jadi berkembanglah ilmuku.”

    Bersyukur

وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يشتغل بالشكر باللسان والجنان والأركان والحال ويرى الفهم والعلم والتوفيق من الله تعالى ويطلب الهداية من الله تعالى بالدعاء له والتضرع إليه، فإن الله تعالى هاد من استهداه.

Demikianlah, pelajar harus menyatakan syukurnya dengan lisan, hati, badan dan juga hartanya. Mengetahui/menyadari bahwa kefahaman, ilmu dan taufik itu semuanya datang dari hadirat Allah Swt. Memohon hidayahnya dengan berdo’a dan meronta, karena hanya Dialah yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang memohon.

فأهل الحق ـ وهم أهل السنة والجماعة ـ طلبوا الحق من الله تعالى، الحق المبين الهادى العاصم، فهداهم الله وعصمهم عن الضلالة. وأهل الضلالة أعجبوا برأيهم وعقلهم وطلبوا الحق من المخلوق العاجز وهو العقل، لأن العقل لا يدرك جميع الأشياء كالبصر، فإنه لا يبصر جميع الأشياء فحجبوا وعجزوا عن معرفته، وضلوا وأضلوا. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الغافل من عمل بغفلته والعاقل من عمل بعقله. فالعمل بالعقل أولا: أن يعرف عجزنفسه, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من عرف نفسه فقد عرف ربه, فإذا عرف عجز نفسه عرف قدرة الله عزوجل, ولا يعتمد على نفسه وعقله بل يتوكل على الله, ويطلب الحق منه. ومن يتوكل على الله فهو حسبه ويهد يه إلى صراط مستقيم.

Akhlul Haq yaitu Ahli Sunah Wal Jama’ah selalu mencari kebenaran dari Allah yang maha benar, petunjuk, penerang yang memelihara, Maka Allahpun menganugrahi mereka hidayah dan membimbing dari jalan yang sesat. Lain halnya dengan ahli sesat, dimana ia membanggakan pendapat dan akal sendiri, mereka mencari kebenaran berdasar akal semata, yaitu suatu makhluk yang lemah. Merekapun lemah dan terhalangi dari kebenaran, serta sesat yang menyesatkan, kerena akal itu tak ubahnya seperti pandangan mata yang tidak mampu mencari segala yang ada secara menyeluruh.

Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengetahui Tuhannya. “Artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah. Karena orang itu jangan berpegang dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka akan dicukupinya dan di bimbing ke jalan yang lurus.

    Pengorbanan Harta Demi Ilmu

ومن كان له مال كثير فلا يبخل, وينبغى أن يتعوذ بالله من البخل. قال النبى عليه السلام: أي دواء أدوأ من البخل. وكان أبو الشيخ الإمام الأجل شمس الأئمة الحلوانى, رحمه الله فقيرا يبيع الحلواء, وكان يعطى الفقهاء من الحلواء ويقول: أدعوا لابنى, فببركة جوده واعتقاده وشفقته وتضرعه إلى الله تعالى نال ابنه ما نال

Orang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah agar tidak kikir. Nabi saw bersabda: “Manakah penyakit yang lebih keras daripada kikir? Bapaknya Syaikhul Imam Agung Syamsul Aimmah Al-Halwaniy adalah seorang fakir penjual kue halwak. Bapak ini menghadiahkan beberapa biji tersebut kepada fuqaha, dan katanya: “Kumohon tuan mendo’akan putraku.” Demikianlah, sehingga atas berkah dermawan, I’tikad baik, suka rela dan merontanya itu, sang putra mendapat kesuksesan cita-citanya.

ويشترى بالمال الكتب ويستكتب فيكون عونا على التعلم والتفقه

Dengan harta yang dimiliki, hendaklah suka membeli kitab dan mengaji menulis jika diperlukan. Demikian itu akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh.

وقد كان لمحمد بن الحسن مال كثير حتى كان له ثلاثمائة من الوكلاء على ماله وأنفقه كله فى العلم والفقه, ولم يبق له ثوب نفيس فرآه أبو يوسف فى ثوب خلق فأرسل إليه ثيابا نفيسة فلم يقبلها فقال: عجل لكم, وأجل لنا, ولعله إنما لم يقبله وإن كان قبول الهدية سنة, لما رأى فى ذلك مذلة لنفسه. قال رسول الله عليه الصلاة والسلام: ليس للمؤمن أن يذل نفسه

Muhammad Ibnul Hasan adalah seorang yang hartawan besar yang mempunyai 300 orang pegawai yang mengurusi kekayaannya, toh suka membelanjakan sekalian kekayaannya demi ilmu, sehingga pakaiannya sendiripun tiada yang bagus. Dalam pada itu, Abu Yusuf menghaturkan sepotong pakaian yang masih bagus untuknya, namun tidak berkenan menerimanya dan malah ujarnya: Untukmulah harta dunia, dan untukku harta akherat saja. “Yang demikian itu sekalipun menerima hadiah sendiri hukumnya sunnah, barangkali memandangnya dapat mencemarkan dirinya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mencemarkan dirinya sendiri, tidaklah termasuk ke dalam golongan kaum muslimin.”

وحكي أن الشيخ فخر الإسلام الأرسابندى رحمه الله جمع قشور البطيخ الملقاة فى مكان خال فأكلها فرأته جارية فاخبرت بذلك مولاها فاتخذ له دعوة فدعاه إليها فلم يقبل لهذا

Suatu hikayat, bahwa fakrul Islam Al-Arsyabandiy makan kulit-kulit semangka yang dibuang orang, dimana ia kumpulkan sendiri dari tempat-tempat yang sepi. Pada suatu ketika ada seorang jariyah yang mengetahuinya, lalu melaporkan hal itu kepada tuannya. Maka setelah disediakan jamuan makan, Fakhrul Islampun dimohon kehadirannya. Namun demi menjaga dirinya agar tidak tercemar, beliau tidak berkenan menghadiri jamuan tersebut.

    Loba Dan Tama’

وهكذا ينبغى لطالب العلم أن يكون ذا همة عالية لا يطمع فى أموال الناس. قال النبى صلى الله عليه وسلم: إياك والطمع فإنه فقر حاضر. ولا يبخل بما عنده من المال بل ينفق على نفسه وعلى غيره.

Demikianlah, sehingga para pelajar jangan sampai tama’ mengharapkan harta orang lain. Ia hendaknya memiliki Himmah yang luhur. Nabi saw bersabda : “Hindarilah tama’ karena dengan tama’ berarti kemiskinan telah menjadi”. Tapi tuan juga jangan kikir, sukalah membelanjakan hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain.

    Pelaksanaan Pelajaran Keterampilan

قال النبى عليه الصلاة والسلام: الناس كلهم فى الفقر مخافة الفقر وكانوا فى الزمان الأول يتعلمون الحرفة ثم يتعلمون العلم حتى لايطمعوا فى أموال الناس. وفى الحكمة من استغنى بمال الناس افتقر

Nabi saw bersabda : “Karena khawatir melarat, semua manusia telah jadi melarat’. Pelajar-pelajar dimasa dulu sebelum mempelajari ilmu agama, lebih dahulu belajar bekerja, agar dengan begitu tidak tama’ mengharap harta orang lain. Dalam kata hikmah disebutkan: “Barangsiapa mencukupi diri dengan harta orang lain, berarti ia melarat.”

والعالم إذا كان طماعا لا يبقى له حرمة العلم ولا يقول بالحق ولهذا كان يتعوذ صاحب الشرح عليه السلام ويقول أعوذ بالله من طمع يدنى إلى طبع.

Jika orang alim bersifat tama’, hilanglah nilai ilmunya dan ucapannya tidak bisa dibenarkan lagi. Karena itu, Rasulullah saw pembawa syareat berlindung diri dari sabdanya: “Aku berlindung diri kepada Allah dari sifat tama’ yang membawa kepada tabiat jahat.”

    Lillahi Ta’ala

وينبغى أن لا يرجو الأمن الله تعالى ولا يخاف إلا منه ويظهر ذلك بمجاوزة حد الشرع وعدمها فمن عصى الله تعالى خوفا من المخلوق فقد خاف غير الله تعالى، فإذا لم يعص الله تعالى لخوف المخلوق وراقب حدود الشرع فلم يخف غير الله تعالى بل خاف الله تعالى وكذا فى جانب الرجاء.

Tumpuan harapan sang pelajar hanyalah kepada Allah, takutpun hanya kepadaNya. Sikap tersebut bisa di ukur dengan melampaui batas-batas agama atau tidak. Barangsiapa takut kepada sesama makhluk lalu ia mendurhakai Allah, maka berarti telah takut kepada selain Allah. Tapi sebaliknya bila ia telah takut kepada makhluk namun telah taat kepada Allah dan berjalan pada batas-batas syareat, maka tidak bisa dianggap telah takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah. Begitu pula dalam masalah harapan seseorang.

    Mengukur Kemampuan Diri Sendiri

وينبغى لطالب العلم أن يعد ويقدر لنفسه تقديرا فى التكرار فإنه لا يستقر قلبه حتى يبلغ ذلك المبلغ.

Hendaknya (yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu) : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi 1kali.

    Metoda Menghafal

وينبغى لطالب العلم أن يكرر سبق الأمس خمس مرات وسبق اليوم الذى قبل الأمس أربع مرات والسبق الذى قبله ثلاثا والذى قبله اثنين والذى قبله واحدا فهذا أدعى إلى الحفظ.

Suatu cara yang efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali, hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali, dan hari sebelumnya lagi satu kali.

وينبغى أن لا يعتاد المخافة فى التكرار لأن الدرس والتكرار ينبغى أن يكون بقوة ونشاط، ولا يجهر جهرا يجهد نفسه كيلا ينقطع عن التكرار، فخير الأمور أوسطها. وحكى أن أبا يوسف رحمه الله كان يذاكر الفقه مع الفقهاء بقوة ونشاط، وكان صهره عنده يتعجب فى أمره ويقول: أنا أعلم أنه جائع منذ خمسة أيام، ومع ذلك يناظر بقوة ونشاط.

Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan terlalu keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukupan. Suatu hikayat menceritakan, bahwa suatu saat Abu Yusuf sedang mengikuti mudzakarah fiqh dengan suara kuat dan penuh semangat. Lalu dengan rasa heran, iparnya berkata: “saya tahu Abu Yusuf telah lima hari kelaparan, tapi ia tetap munadharah dengan suara keras dan penuh semangat.

    Panik Dan Bingung

وينبغى أن لا يكون لطالب العلم فترة فإنها آفة، وكان أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمه الله يقول: إنما غلبت شركائى بأنى لا تقع لى الفترة فى التحصيل. وكان يحكى عن الشيخ الأسبيجابى أنه وقع فى زمان تحصيله وتعلمه فترة اثنتى عشرة سنة بانقلاب الملك، فخرج مع شريكه فى المناظرة [إلى حيث يمكنهما الإستمرار فى طلب العلم وظلا يدرسانه معا] ولم يتركا الجلوس للمناظرة اثنتى عشرة سنة. فصار شريكه شيخ الإسلام للشافعيين وكان هو شافعيا.

Seyogyanya pelajar tidak panik dan kebingungan, sebab itu semua adalah afat. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin berkata: “Sesungguhnya saya dapat melebihi teman-temanku adalah karana selama belajar tidak pernah merasa panik, kendor dan kacau”. Hikayat menceritakan, bahwa Syaikh Al-Asbijabiy di masa belajarnya mengalami masa jumud selama 12 tahun lantaran pergantian Raja. Iapun pergi keluar negeri bersama seorang sahabatnya guna mengadakan munadharah setiap hari di sana. Demikian munadharah dilakukan selama 12 tahun. Akhirnyapun sahabat tadi menjadi Syaikhul Islam beraliran madzhab Syafi’I ikutan kaum syafi’iyyin.
R. Sebuah Methode Belajar.

وكان أستاذنا الشيخ القاضى الإمام فخر الإسلام قاضى خان يقول: ينبغى للمتفقه أن يحفظ [كتابا] واحدا من [كتب] الفقه دائما فيتيسر له بعد ذلك حفظ ما سمع من الفقه.

Guru kami Syaikh Qadli Imam Fakhrul Islam Qadlikhan berkata: Bagi pelajar Fiqh, agar selalu hafal di luar kepala sebuah kitab fiqh. Dengan begitu, akan lebih memudahkan dalam mnghafalkan ilmu fiqh yang baru yang di dengarkan.

Terjemahan kitab Ta’lim Muta’allim 5

فصل
فى الجد والمواظبة والهمة

FASAL V

SUNGGUH-SUNGGUH, KONTINUITAS

DAN CITA-CITA LUHUR

    Kesungguhan Hati

ثم لا بد من الجد والمواظبة والملازمة لطالب العلم، وإليه الإشارة فى القرآن بقوله تعالى: يا يحيى خذ الكتاب بقوة. وقوله تعالى: والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا

Selain itu semua, pelajar juga harus bersungguh hati dalam belajar serta kontinu (terus-terusan). Seperti itu pula di tunjukkan firman Allah: “Dan Orang-orang yang mencari keridhaan Kami, niscaya Kami tunjukkan mereka kepada jalan-jalan Kami” (Surat 29, Al-Ankabut 69).

وقيل: من طلب شيئا وجد وجد، ومن قرع الباب ولج ولج. وقيل: بقدرما تتعنى تنال ما تتمنى.

Ada dikatakan pula : “siapa sungguh-sungguh dalam mencari sesuatu pastilah ketemu” “Brangsiapa mengetuk pintu bertubi-tubi, pasti dapat memasuki”. ada dikatakan lagi: “Sejauhmana usahamu, sekian pula tercapai cita-citamu”

وقيل: يحتاج فى التعلم والتفقه إلى جد ثلاثة: المتعلم، والأستاذ، والأب، إن كان فى الأحياء

Ada dikatakan : “Dalam mencapai kesuksesan mempelajari ilmu dan fiqh itu diperlukan kesungguhan tiga fihak. Yaitu guru, pelajar dan wali murid jika masih ada.”

أنشدنى الشيخ الإمام الأجل الأستاذ سديد الدين الشيرازى للشافعى رحمهما الله:

الجـــد يــدنـى كــل أمـر شـاسـع            والـجــد يفــتـح كــل باب مــغـلـق

وأحق خلق الله تعالى بالهم امرؤ            ذو هــمـة يــبلـى بـعــيـش ضـيـق

ومن الدليل على القضاء وحكمه            بؤس اللبيب وطيب عيش الأحمق

لكن من رزق الحجا حرم الغنى            ضـدان يــفـــتـرقــان أى تــفــرق

Syi’ir gubahan Asy-Syafi’iy dikemukan kepadaku oleh Al Ustadz Sadiduddin Asy-Syairaziy:

    Dengan kesungguhan, hal yng jauh jadi berada pintu terkuncipun jadi terbuka
    Titah Allah yang paling berhaq bilang sengsara, yang bercita tinggi namun hidupnya miskin papa
    Disini bukti kelestarian taqdir dan hukumNya, bila sipandai hidup sengsara, sedang sibodoh cukup berharta
    Tapi yang hidup akalny, tidak di beri harta dan benda, keduanya pada berpisah, satu disini satu disana

وأنشدت لغيره:

تمـنيت أن تمسى فـقيها مناظـرا                بغـير عناء والجـنون فنون

وليس اكتساب المال دون مشقة                تحملها فالعلم كـيف يكون؟

Syi’ir gubahan lain Asy-Syafi’iy dikemukan padaku:

    Kau idamkan menjadi paqih penganlisa, padahal tidak mu sengsara, macam-macam sajalah penyakit gila
    Tidak bakal engkau memboyong harta, tanpa menanggung masakat derita, ilmupun begitu pula

قال أبو الطيب المتنبى:

ولم أرى فـى عيوب الناس عيبا            كنقص القادرين على التمام

Abut Thayib berkata:

    Tak kulihat aib orang sebagai cela, bagaikan orang kuasa yang tak mau memenuhi apa mestinya.

Pelajar pula harus sanggup tidak tidur bermalam-malam sebagaimana

ولا بد لطالب العلم من سهر الليالى كما قال الشاعر:

بقـدر الـكــد تكــتـسـب المـعالى             ومـن طـلـب الـعـلى سـهـر اللـيالى

تــروم الــــعــز ثـم تنــام لــــيلا            يغوص فى البحر مـن طلب اللآلى

علـو الـكــعـب بالهـمـم الـعـوالى            وعـن الـــمـرء فـى ســهـر اللـيالى

تركــت الــنوم ربى فى اللــيالى            لأجــل رضـاك يامــولـى الـمـوالى

ومــن رام الــعـلى مـن غـير كد            أضاع الـعـمـر فى طـلب المـحــال

فــوفـقـنى إلـى تحــصــيل عـلـم            وبلـغــنـى إلـى أقــصـى الـمـعــالى

قيل: اتخذ الليل جملا تدرك به أملا

kata penyair:

    Seukur kesulitan, ukuran keluhuran, siapa ingin luhur, jangan tidur semalaman
    Kau ingin mulya, tapi tidur di malam hari,dengan menyelam laut, permata kan didapati
    Keluhuran derajat, dengan hikmah yang tinggi, keluhuran seseorang, dengan berjaga di malam hari
    Oh tuhan, kubuang tidurku di malam hari, demi ridhaMu Ya Maulal Mawali
    Siapa tanpa mau sengsara inginkan keluhuran, mengulur umur yang takkan kedapatan
    Tolonglah saya agar mendapat ilmu, sampaikan saya dikemulyaan sisiMu
    Jadikanlah malam, unta tunggangann buat kau dapat, yang kau citakan

قال المصنف وقد اتفق لى نظم فى هذا المعنى شعر:

مـن شاء أن يحـتوى آماله جـملا            فلـيتـخـذ لــيله فـى دركــها جــمـلا

إقلل طعامك كى تحظى به سهرا            إن شئت يا صاحبى أن تبلغ الكملا

وقيل: من أسهر نفسه بالليل، فقد فرح قلبه بالنهار.

Pengarang kitab berkata : I ada Nadzam yang sema’na dengan syi’ir-syi’ir di atas, yaitu:

    Barangsiapa ingin semua maksudnya tercapai, jadikanlah malam, tunggangan untuk mencpai
    Kurangilkah makan, agar kau mampu berjaga, bila kau idamkan, mendapat sempurna

Ada dikatakan : “Barang siapa tidak tidur dimalam hari, hatinya bahagia di siang hari.”

    kontinuitas dan mengulang pelajaran.

ولا بد لطالب العلم من المواظبة على الدرس والتكرار فى أول الليل وآخره، فإن ما بين العشائين، ووقت السحر، وقت مبارك.

Tidak boleh tidak, pelajar harus dengan kontinyu sanggup dan mengulangi pelajaran yang telah lewat. Hal itu dilakukan pada awal waktu malam, akhir waktu malam. Sebab waktu diantara maghrib dan isya, demikian pula waktu sahur puasa adalah membawa berkah.

قيل فى هذا المعنى:

يا طالب العـلم باشـر الورعا    وجـانب الـنوم واترك الشبعـا

وداوم على الدرس لا تفارقه    فإن العلم بالدرس قام وارتفعا

- hai pelajaran, patuhilah waro’

singkiri tidur, dari perut kenyang

    langgengkan pelajar, jangan kau rusak

    dengan belajar, ilmu tegak dan makin menanjak

فيغتنم أيام الحداثة وعنفوان الشباب، كما قيل:

بقـدر الـكــد تعــطى ما تروم    فـمــن رام المـنى لــيلا يقـوم

وأيام الـحــداثـة فـاغـتـنـمـهـا    ألا إن الــحــــــداثــة لاتــدوم

Hendaknya pula mengambil kesempatan masa muda dan awal remajanya. Syi’ir mengemukakan:

    Sebesar sengsara, itulah kesuksesan citamu.

Siapa menuju citz, jangan tidur dimalam berlalu

    Sempatkan dirimu, dimasa muda

Dan ingat, masa itu tak lama berada

    Menyantuni Diri

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ألا إن هذا الدين متين فأوغل فيه برفق، ولا تبغض نفسك فى عبادة الله تعالى فإن المنبت لا أرضا قطع ولا ظهرا أبقى.

وقال عليه السلام: نفسك مطيتك فارفق بها

Jangan membuat dirinya sendiri bersusah payah, hingga jadi lemah dan tak mampu berbuat apa-apa. Ia harus selalu menyantuni dirinya sendiri. Kesantunan itu mendasari kesuksesan segala hal. Rasulullah saw. Bersabda: “Ingatlah, bahwa islam itu agama yang kokoh. Santunilah dirimu dalam menunaikan tugas agama, jangan kau buat dirimu sengsara lantaran ibadahmu kepada Allah. Karena orang yang telah hilang kekuatannya itu, tiada bisa memutus bumi dan tiada pula kendaraan tunggangannya.”

Nabi saw bersabda : “dirimu itu kendaraanmu, maka santunilah ia.”

    Cita-cita Luhur

فلا بد لطالب العلم من الهمة العالية فى العمل، فإن المرء يطير بهمته كالطير يطير بجناحيه.

وقال أبو الطيب رحمه الله:

على قدر أهل العزم تأتى العـزائم            وتأتى على قـدر الكـرام المكارم

وتعظم فى عين الصغير صغارها            وتصغر فى عين العظيم العظائم

Pelajar harus luhur cita-citanya dalam berilmu. Manusia itu akan terbang dengan cita-citanya, sebagaimna halnya burung terbang dengan kedua sayapnya.

Abuth-Thoyyib berucap:

    Seberapa kadar ahli cita, si cita-cita kan didapati

Seberapa kadar orang mulya, sikemulyaan kan di temui

    Barang kecil tampaknya besar, dimata orang bercita kecil

Barang besar dimata oarang bercita besar, tampaknya kecil

والركن فى تحصيل الأشياء الجد والهمة العالية، فمن كانت همته حفظ جميع كتب محمد بن الحسن، واقترن بذلك الجد والمواظبة، فالظاهر أنه يحفظ أكثرها أو نصفها، فأما إذا كانت له همة عالية ولم يكن له جد، أو كان له جد ولم تكن له همة عالية لا يحصل له العلم إلا قليلا.

Pangkal kesuksesan adalah kesungguhan dan himmah yang luhur. Barang siapa berhimmah menghapalkan seluruh kitab Muhammad Ibnul Hasan, lagi pula disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal berhenti, maka menurut ukuran lahir pasti akan bisa menghafal sebagian besar atau separohnya.

Demikian pula sebaliknya, bila ita-citanya tinggi tapi tidak ada kesungguhan berusaha, atau sungguh-sungguh tetapi tidak bercita-cita tinggi, maka hanya sedikit pula ilmu yang berhasil didapatkannya.

وذكر الشيخ الامام الأجل الأستاذ رضى الدين النيسابورى فى كتاب مكارم الأخلاق أن ذا القرنين لما أراد أن يسافر ليستولى على المشرق والمغرب، شاور الحكماء وقال: كيف أسافر بهذا القدر من الملك، فإن الدنيا قليلة فانية، وملك الدنيا أمر حقير، فليس هذا من علو الهمة.

فقال الحكماء: سافر ليحصل لك ملك الدين والآخرة.    فقال: هذا أحسن.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله يحب معالى الأمور ويكره سفسافها.

وقيل : فلا تعجل بأمرك واستدمه    فما صلى عصاك كمستديم

Di dalam kitab Makarimul Akhlak, Syaikhul Imam Al-Ustadz Ridladdin mengemukakan, bahwa kaisar Dzul Qarnain dikala berkehendak menaklukan dunia timur dan barat bermusyawarah dengan para Hukama’ dan katanya : Bagaimana saya harus pergi untuk memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia ini hanya sedikit nilainya, fana dan hina, yang berarti ini bukan ita-cita luhur? Hukama menjawab : “Pergilah Tuan, demi mendapat dunia dan akherat.” Kaisar menyahut: “Inilah yang baik.”

Rasulullah saw. Bersabda : “Sungguh, Allah senang perkara-perkara yang luhur tetapi benci yang hina.’
Syi’ir dikatakan;

    Jangan tergesa menangani perkaramu, senantiasalah begitu!

Takada yang bisa meluruskan tongkatmu, seperti yang meluruskannya selalu.

قيل: قال أبو حنيفة رضى الله لأبى يوسف: كنت بليدا أخرجتك المواظبة، وإياك والكسل فإنه شؤم وآفة عظيمة.

Ada dikatakan : Abu Hanifah berkata kepada Abu Yusuf : ” Hati dan akalmu tertutup. Tapi engkau bisa keluar dari belenggu itu dengan cara terus-terusanbelajar. Jauhilah malas-malas yang jahat dan petaka itu.”

قال الشيخ الإمام أبو نصر الصفار الأنصارى:

يا نفس يا نفس لا ترخى عن العمل        فى البر والعدل والإحسان فى مهل

فـكـل ذى عـمـل فى الخـير مـغـتبط        وفـى بـلاء وشــؤم كــل ذى كــسـل

Syaikh Abu Nashr Ash-Shoffar Al-Anshariy berkata:

    Diriku oh diriku, janganlah kau bermalas-malasan

Untuk berbakti, adil, berbuat bagus perlahan-lahan

    Setiap yang beramal kebajikan, untung kan didapat

Tapi yang bermalasan, tertimpa balak dan keparat.

قال المصنف: وقد اتفق لى فى هذا المعنى شعر:

دعى نـفـسى الـتكــاسـل والـتـوانـى         وإلا فـاثـــبــتـى فـى ذا الـــهـــوان

فلم أر للـكــسـالـى اـلحـظ [ يعطى]        ســوى نــدم وحــــرمــان الأمــانـى

Ada syi’ir gubahanku yang semakna itu:

    Tinggalkanlah oh diriku, bermalasan dan menunda urusan

Kalau tidak, letakkan saja aku, dijurang kehinaan

    Tak kulihat, orang pemals mendapat imbal

Selain sesal, dan cita-cita menjadi gagal.

وقيل: كـم مـن حـياء وكم عـجـز وكـم نـدم        جــم تــولـــد للإنـسـان مــن كـــسـل

[ إياك عن كسل فى البحث عن شبه        فـمــا علـمـت وما قـد شذ عنك سل]

وقد قيل : الكسل من قلة التأمل فى مناقب العلم وفضائله،

Syi’ir diucapkan:

    Bertumpuk malu, lemah dan sesal

Kebanyakan dari akibat orang malas beramal

    Buanglah segan untuk membahas yang belum jelas

Segala yang kau tahu, dan yang masih ragu akibat malas

Kata-kata mutiara di ucapkan : Sikap malas adalah timbul dari akibat jarang menghayati kemulyaan dan keutamaan ilmu.”

    Usah sekuat Tenaga

فينبغى أن يتعب نفسه على التحصيل والجد والمواظبة بالتأمل فى فضائل العلم، فإن العلم يبقى [ببقاء المعلومات] والمال يفنى، كما قال أمير المؤمنين على بن أبى طالب كرم الله وجهه:

رضـينا قسمة الجـبار فينا            لـنا علم وللأعـداء مال

فإن المال يفنى عن قريب            وإن العلم يبقى لا يزال

Hendaklah pelajar bersungguh-sungguh sampai terasa letih guna mencapai kesuksesan, dan tak kenal berhenti, dan dengan cara menghayati keutamaan ilmu. Ilmu itu kekal, sedang harta adalah fana, seperti apa yang dikemukakan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib:

    Kami rela, bagian Allah untuk kami

Ilmu untuk kami, harta buat musuh kami

    Dalam waktu singkat, harta jadi musna

Namun ilmu, abaditak akan sirna

والعلم النافع يحصل به حسن الذكر ويبقى ذلك بعد وفاته فغنه حياة أبدية.

وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل ظهير الدين مفتى الأئمة الحسن بن على المعروف بالمرغينانى:

الجـــاهـلـون مـوتـى قـبل مـوتـهــم        والعـالمـون وإن ماتوا فأحياء

Ilmu yang bermanfaat akan menjunjung tinggi nama seseorang, tetap harum namanya walaupun ia sudah mati. Dan karena begitu, ia dikatakan selalu hidup abadi. Syaikhul Ajall Al-Hasan bin Ali Al-Marghibaniy membawakan syi’ir buat kami:

    Kaum bodoh, telah mati sebelum mati

Orang alim, tetap hidup walaupun mati

وأنشدنى الشيخ الإمام الأجل برهان الدين رحمه الله:

وفى الجهل قبل الموت موت لأهله            فـأجــسامهـم قبل القبور قبور

وإن امــرؤ لم يحـــيى بالعلم مــيت            فـليس له حــين النشور نشور

Demikian pula Syaikhul Islam Burhanuddin :

    Kebodohan membunuh si bodoh sebelum matinya

Belum dikubur, badanya telah jadi pusara

    Orang hidup tanpa berilmu, hukumnya mati

Bila bangkit kembali, tak kan bisa bangkit kembali

[وقال غيره]:

أخـو الـعـلم حـي خــالـد بـعـد مــــــوتـه            وأوصـاله تحـت التراب رمـيم

وذو الجهل ميت وهو يمشى على الثرى            يظهر مـــن الأحياء وهوعديم

Lain lagi :

    Orang berilmu, hidup kekal setelah mati

Ruas tubuhnya telah hancur lebur di timbun duli

    Orang bodoh, jalan di bumi, mati hukumnya

Dikira hidup, nyatanya mati

وأنشدنى أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين رحمة الله عليه شعرا:

ذا العلم أعلى رتبة فى المــــــــراتب        ومن دونه عز العلى فـى المواكــب

فذو العلم يبقــى عزه متضــاعفـــــــا        وذو الجهل بعد الموت فـى الترائب

فـهــيات لا يرجــو مـداه مـن ارتـقى        رقى ولى الملك والـى الكــــــــتائب

سأملى عليكــم بعض ما فيه فاسمعوا        فبى حصر عن ذكر كـل المــــناقب

هو النور كل النور يهدى عن العمى        وذو الجهل مر الدهر بين الغــياهب؛

هو الـذروة الشماء تحمى مـــن التجا        إليها ويمشى آمـــــنا فـى الـــنـوائب

به ينتجــــى والناس فى غفلاتـــــهـم        به يرتجـــــى والـروح بين الترائب

به يشفع الإنسان مــن راح عاصـــيا        إلى درك النيران شـر العـــــــواقب

فمن رامه رام المآرب كلــــــــــــــها        ومـــــن حازه قد حاز كـل المطالب

هو المنصب العالى يا صاحب الحجا        إذا نلته هون بفــــــــوت المـناصب

فإن فاتك الدنيا وطيب نعيمـــــــــــها        [ فغمض] فإن العلم خير المواهب

Syakhul Islam Burhanuddin membawakan Syi’ir buat kita :

    Kalau sang ilmu, tingkat tertinggi tuk tempat singgah

Kalau lainnya, meninggi bila banyak anak buah

    Orang berilmu, namanya harum berlipat tinggi

Orang bodoh, begitu mati tertimbun duli

    Mendaki tinggi, kepuncak ilmu, mustahil bisa

Bila maksudnya, bagai komandan pasukan kuda

    Dengarkan dulu, sedikit saja dikte buatmu

Cuma ringkasan, kemulyaan ilmu yang aku tahu

    Ia cahaya, penerang buta, terang benderang

tapi si bodoh, sepanjang masa gelap menantang

    Dia puncak, menjulang tinggi, pelindung siapa berlindung

Makanya aman, dari segala aral melintang

    juru penyelamat, dikala insan terjerat tipu

harapan manis, kala sang nyawa diambang pintu

    Ia sarana, guna menolong teman durhaka

Yang jalan bengkok, akibat bobrok, lapis neraka

    Yang bertujuan ilmu, berarti telah menuju “segala”

Yang dapat ilmu, artinya telah dapatsegala

    Wahai kaum berakal, ilmu itu pangkat mulia

Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa

    Bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya

Pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah berharga

    mendaki tinggi kepuncak ilmu mustahil bisa

bila maksudnya bagai komandan pasukan kuda

    Dengarkan dulu sedikit saja dikte buatmu

Cuma ringkasan kemulyaan ilmu yang aku tahu

    Ia cahaya penerang buta terang benderang

Tapi si bodoh sepanjang masa gelap menantang

    Dia puncak menjelang tinggi pelindung siapa berlindung

Makanya aman dari segala aral melintang

    Juru penyelamat dikala insan terjerat tipu

Harapan manis kala sang nyawa diambang pintu

    Ia sarana guna menolong teman durhaka

Yang jalan bengkok akibat bobrok lapis neraka

    Yang bertujuan ilmu berarti telah menuju segala

Yang dapat ilmu artinya telah dapat segala

    Wahai kaum berakal ilmu itu pangkat mulia

Bila telah didapat, pangkat lain lepas tak mengapa

    bila engkau meninggalkan dunia dengan segala nikmatnya

pejamkan mata, cukuplah ilmu jadi anugrah terharga

وقيل فى هذا المعنى:

إذا مـــــــا اعتز ذو علم بعــــــــــلم        فعلم الفقــــــــه أولـــــــــى باعتزاز

فكـــــــــــم طيب يفوح ولا كــمسك        وكــــــــــــم طير يطير ولا كبازى

Syi’ir gubahan sebagian para ulama’ dibawakan buatku:

    Jikalau karena ilmu, orang alim menjadi mulya

Ilmu fiqh membawa mulya kan lebih bisa

    Banyak semerbak yang dengan misik tidak menandingi

Banyak penerbang yang tak seperti raja wali

وأنشدت أيضا لبعضهم:

الفقه أنفس كل شيئ أنت ذا خـــــره        مــن يدرس العلم لم تدرس مفاخره

فاكسب لنفسك ما أصبحت تجهــــله        فأول العلم إقبال وآخـــــــــــــــــره

Dibawakan lagi untukku :

    Fiqh itu ilmu termahal,engkaulah yang memungut

Siapa belajar, tak kan habis hikmah di dapat

    Curahkan dirimu, mempelajari yang belum tahu

Awal bahagia, akhirpun bahagia, itulah ilmu

وكفى بلذة العلم والفقه والفهم داعيا وباعثا للعاقل على تحصيل العلم.

Bagi orang yang berakal, telah cukuplah merasa terpanggil Menuju kesuksesan berilmu oleh sebagaimana kelezatan-kelezatan ilmu, fiqh dan kebahagian yang timbul bila sedang faham terhadap suatu masalah.

    Sebab Kemalasan

وقد يتولد الكسل من كثرة البلغم والرطوبات،

Sikap malas itu bisa timbul akibat dari lendir dahak atau badan berminyak yang disebabkan orang terlalu banyak makan.

وطريق تقليله، تقليل الطعام.قيل: اتفق سبعون طبيبا على أن النسيان من كثرة البلغم، وكثرة البلغم من كثرة شرب الماء، وكثرة شرب الماء من كثرة الأكل،

Adapun cara mengurangi dahak itu sendiri adalah bisa dilakukan dengan cara mengurangi makan. Ada dikatakan: “tujuh puluh orang Nabi sependapat bahwa sering lupa itu akibat dahak terlalu banyak, dahak terlalu banyak karena minum terlalu banyak, dan biasa adanya minum terlalu banyak itu karena makan yang terlalu banyak pula.”

والخبز اليابس يقطع البلغم، وكذلك أكل الزبيب على الريق، ولا يكثر منه، حتى لايحتاج إلى شرب الماء فيزيد البلغم.

Makan roti kering dn menelan buah anggur kering dapat juga menghilangkan dahak. Namun jangan terlalu banyak, agar tidak mengakibatkan ingin minum, yang kesudahannya memperbanyak lendir dahak pula.

والسواك يقلل البلغم، ويزيد الحفظ والفصاحة، فإنه سنة سنية، تزيد فى ثواب الصلاة، وقراءة القرآن،

Bersiwak juga dapat menghilangkan dahak pula. Disamping memperlancar hafalan dan kefasihan lisan. Demikianlah, perbuatan itu termasuk sunah Nabi yang bisa memperbesar pahala ibadah sahlat dan membaca Al-Qur’an.

وكذا القيء يقلل البلغم والرطوبات

Muntah juga dapat mengurangi lendir dahak, dan mengurangi perminyakan badan (yang disebabkan makan terlalu banyak).

    Cara Mengurangi Makan

وطريق تقليل الأكل التأمل فى منافع قلة الأكل هى: الصحة والعفة والإيثار. وقيل فيه شعر:

فعار ثم عار ثم عار    شقاء المرء من أجل الطعام

وعن النبى عليه السلم أنه قال: ثلاثة يبغضهم الله من غير جرم: الأكول والبخيل والمتكبر

Cara mengurangi makan bisa dilakukan dengan cara menghayati faedah dan mamfaat yang timbul dari makan sedikit. Antara lain adalah badan sehat, lebih terjaga dari yang haram dan berarti pula ikut memikirkan nasib orang lain. Dalam hal ini ada syi’ir menyebutkan :

    celaka, celaka dan celaka

karena makan, manusia jadi celaka

Hadist Nabi Saw. Menyebutkan : “tiga orang yang di benci Allah bukan karena ia berdosa, yaitu orang pelahap makan, orang kikir dan orang sombong.

وتأمل فى مضار كثرة الأكل وهى: الأمراض وكلالة الطبع، وقيل: البطنة تذهب الفطنة.

حكى عن جالينوس أنه قال: الرمان نفع كله، والسمك ضرر كله، وقليل السمك خير من كثرة الرمان.

وفيه أيضا: إتلاف المال، والأكل فوق الشبع ضرر محض ويستحق به العقاب ودار الآخرة، والأكول بغيض فى القلوب.

Bisa pula dengan cara menghayati madlarat yang timbul dari akibat makan terlalu banyak, antara lain sakitdan tolol. Ada dikatakan: “Perut kenyang, kecerdasan hilang”. Ada dikatakan ucapan galinus sebagai berikut: “Semua buah delima bermamfaat, semua ikan laut madlarat. Tetapi masih lebih bagus makan ikan laut sedikit, daripada delima tapi banyak, karena bisa menghabiskan harta. Makan lagi setelah perut kenyang hanyalah membawa madlarat, dan mendatangkan siksa kelak diakherat. Orang terlalu banyak makan itu dibenci setiap orang.”

وطريق تقلييل الأكل: أن يأكل الأطعمة الدسمة ويقدم فى الأكل الألطف والأشهى، ولايأكل مع الجائع إلا إذا كان له غرض صحيح، بأن يتقوى به على الصيام والصلاة والأعمال الشاقة فله ذلك.

Caranya lagi untuk mengurangi makan, adalah dengan makanan yang berlemak atau berzat pemuak. Makan mana yang lebih lembut dan disukai terlebih dahulu. Dan jangan bersama-sama orang yang sedang lapar sekali selain bila hal itu justru harus dilakukan karena bertujuan bak. Misalnya agar kuat berpuasa, mengerjakan shalat atau perbuatan-perbuatan lain yang berat, bolehlah dilakukan.